Mengenal Sayyidah Fatimah Azzahra
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Sayyidah
Fatimah azzahra, sosok perempuan shalihah yang sangat menginspirasi orang-orang
terutama kaum wanita. Sosok yang patut untuk menjadi idola. Berikut adalah
sedikit diskripsi mengenai sosok wanita berakhlak mulia Sayyidah Fatima
Azzahra;
Kepribadian
seseorang mempunyai kaitan yang sangat erat dengan masyarakatnya,
lingkungannya, dan kepribadian orang tuanya. Sayyidah
Fatimah hidup dan tumbuh besar di haribaan wahyu Allah dan kenabian Muhammad
saw. Beliau dibesarkan di dalam rumah yang penuh dengan kalimat-kalimat kudus
Allah SWT dan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Ibundanya Khadijah binti Khuwailid
adalah seorang perempuan tangguh yang setia mendampingi Rasulullah dan
mengorbankan seluruh harta kekayaannya untuk dakwah islam. Fatimah dilahirkan
pada tahun ke-5 setelah Muhammad saw diutus menjadi Nabi, bertepatan dengan
tiga tahun setelah peristiwa Isra’ dan Mikraj beliau. Ia lahir pada hari Jumat,
20 Jumadil Akhir, di kota suci Makkah.
Keutamaan Sayyidah Fatimah Azzahra
1. Muhammad
Al Baqir ibn Ali Assajjad ibn Husain putra Fatimah mengatakan, “Mengapa Fatimah dinamakan Azzahra?” ia menjawab, “karena Allah SWT menciptakannya dari cahaya keagungan-Nya,
ketika ia bersinar , ia menerangi langit dan bumi dengan cahayanya, menutupi
pandangan-pandangan para malaikat lalu mereka sujud kepada Allah dan bertanya,
“Tuhan kami dan junjungan kami, cahaya apakah ini? Maka Allah menjawab, ‘ini
adalah cahaya dari cahaya-Ku. Aku tempatkan ia dilangit-Ku dan aku ciptakan dia
dari keagungan-Ku. Aku keluarkan dia dari sulbi seorang Nabi-ku yang Aku
utamakan atas sekalian Nabi.. ” [ Al-Bihar, Jus 43. Hal 12]
2.
Aisyah
mengatakan “Belum pernah saya melihat seorang pun yang
lebih benar bicaranya dibandingkan Fatimah, kecuali ayahnya.” [Kasyf
Alghummah II,hal. 8; Dzakha’ir Al-‘Ukba, hal. 44]
3. Fatimah
juga memiliki akhlak yang agung serta suci dari dosa, dan kejahatan, karena
Nabi sendiri adalah utusan Allah yang suci. Sebagaimana tentangnya Allah SWT
berfirman, “Dan sungguh engkau (muhammad) benar-benar
memiliki akhlak yang mulia,” [QS.Al-Qalam:4] dan bahwa ia, “tidak berbicara menurut hawa nafsunya; ucapannya tidak lain
dari wahyu yang diwahyukan,” [QS.Ann-Najm:4]
4. Imam Hasan
meriwayatkan, “Aku belum pernah melihat seorang wanita yang
lebih alim daripada ibuku. Ia selalu melakukan solat dengan begitu lama
sehingga kakinya menjadi bengkak.”
Kecintaan Rasulullah SAW kepada Fatimah Zahra
Beliau mencintai dan memuji Fatimah sedemikian,semata-mata karena
mengetahui kedudukannya yang tinggi. Dialah perempuan teladan dalam islam.
Pandangan Tentang Perempuan
Fatimah ditanya tentang apa yang paling baik untuk
perempuan? “yang baik bagi perempuan adalah mereka tidak memandang laki-laki
dan laki-laki tidak memandang mereka” beliau ingin menegaskan disini pentingnya
menjaga hijab dan kesucian diri. Perempuan yang selalu menjaga harga dirinya
dan memelihara kemuliaannya. Ia berhijab dan keluar dari rumahnya dengan
sederhana tanpa berlebihan, menutupi tubuhnya yang dapat menggoda dan juga
perhiasannya dari laki-laki nonmuhrim, tidak memandang mereka dan mereka tidak
memandangnya.
Detik-detik
Terakhir kehidupan Fatimah
Sebelum
ajal datang menjemputnya, Fatimah Azzahra AS menghadap kiblat setelah
sebelumnya berwudhu. Beliau mengangkat tangan dan berdoa, “Ya Allah,
jadikanlah kematian bagai kekasih yang aku nantikan. Ya Allah, curahkanlah
rahmat dan inayah-Mu kepadaku. Tempatkanlah ruhku di tengah arwah orang-orang
yang suci dan jasadku di sisi jasad-jasad mulia. Ya Allah, masukkanlah amalanku
ke dalam amalan-amalan yang Engkau terima.”
Tak lama sepeninggal Rasullulah saw, Sayidah
Fatimah Azzahra menyusul kehadirat Ilahi. Tanggal 3 Jumadi Tsani tahun 11
Hijriyyah, Fatimah Zahra putri kesayangan Nabi menutup mata untuk selamanya.
Beliau wafat meninggalkan pelajaran-pelajaran yang berharga bagi kemanusiaan.
disari dari buletinmitsal.wordpress.com
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW
Sesosok Agung yang merubah dunia beliao adalah Rasulullah
Saw mempunyai nama lengkap Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin
Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushayi bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luayy bin
Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin
Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnan dan selanjutnya bertemu garis
keterunan beliau dengan Nabi Ismail as.
Adapun garis keturunan beliau dari sisi Ibunya adalah Muhammad
bin Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Dengan
demikian, garis keturunan beliau dari sisi ayah dan ibu bertemu pada kakek
beliau, Kilab.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Menurut pendapat yang paling kuat, Rasulullah Saw
dilahirkan pada hari Senin 12 Rabi'ul awwal,th gajah | 20 April 671 H. Hr senin
ktk beliau lahir adlh hr yg diberkati, krn Rasulullah dilahirkn dihari itu, mendapatkan
wahyu ktk diangkat mnjd Rasul jg pd hr itu, pergi hijrah dr Makkah ke Madinah
pd hr itu, tiba di madinah pd hr itu, mengangkat hajar aswad pd hr itu, dan beliau
meninggal jg pd hr senin. Ketika beliau dilahirkn, tersungkurlh berhala2,
muncul cahaya kelahirannya yg dpt menerangi gedung2 dinegeri syam (syria),
tergoncangnya singgasana kerajaan kaisar persia, jatuhnya tembok2 istana serta
padamnya api yg blm pernah padam sebelumnya selm 1000 th, danau sawat menjadi
kering, dn beliau terlahir dlm keadaan berkhitan, dn terpotong tali pusarnya.
Disebut tahun
Gajah karena Pada tahun ini datang pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah
dari negeri Habasyah untuk merobohkan Ka’bah. Maksud jahat mereka ini berhasil
digagalkan dengan pertolongan Allah Swt yang mengirimkan burung-burung Ababil,
yang menjatuhkan batu-batu yang mengandung wabah penyakit dan menimpakannya
atas pasukan Abrahah. Perisitiwa ini terjadi pada pertengahan abad ke 6 Masehi.
Jarak antara kelahiran Nabi Muhammad Saw dengan
kelahiran Nabi Isa As adalah 571 tahun, antara Nabi Isa as hingga wafatnya Nabi
Musa As adalah 1716 tahun, antara Nabi Musa As dan Nabi Ibrahim As adalah 545 tahun,
antara Nabi Ibrahim As dan air bah yang terjadi pada masa Nabi Nuh As adalah
1080 tahun, antara air bah Nabi Nuh As dan Nabi Adam As adalah 2242 tahun.
Sehingga jarak antara kelahiran Nabi Muhammad Saw dan Nabi Adam As adalah 6155
tahun, berdasarkan riwayat yang masyhur dari para ahli sejarah.
Nabi Muhammad Saw dibesarkan di Makkah sebagai anak
yatim, karena ayahnya Abdullah wafat di Madinah dua bulan sebelum Beliau lahir.
Pada waktu itu ayahnya sedang berdagang di Syam dan singgah di Madinah dalam keadaan
sakit, hingga wafat di rumah pamannya dari bani Najjar.
Ayahnya tidak meninggalkan apa-apa kecuali 5 ekor unta
dan sahaya perempuan.
Masa Persusuan Nabi Muhammad SAW
Pada waktu itu bangsa Arab mempunyai kebiasaan untuk
menitipkan penyusuan anak-anak mereka kepada perempuan lain di dusun dengan
harapan agar anak tersebut di kemudian hari mempunyai tubuh yang kuat dan
omongan yang fasih.
Berdasarkan kebiasaan inilah kakeknya Abdul Muthalib
menyerahkan cucunya Muhammad Saw kepada Halimah binti Dzuaib As-Sa’diyah salah
seorang perempuan dari Bani Sa’ad untuk menyusui Beliau.
Pada saat itu, Bani Sa’ad sedang dilanda paceklik,
kemarau panjang melanda daerah tempat tinggal mereka. Tapi ketika Muhammad
kecil tiba di kediaman halimah dan menetap di sana untuk disusui, lambat laun
tanah di sekitar kediaman Halimah kembali subur.
Ketika Rasulullah Saw tinggal di kediaman Halimah
sering terjadi hal-hal luar biasa pada diri Nabi Muhammad Saw termasuk
peristiwa “pembelahan dada”. Setelah disapih, Nabi Muhammad pun dikembalikan
kepada ibundanya Aminah. Saat itu, Rasulullah Saw baru berusia lima tahun.
Adapun wanita-wanita lain yang menyusui beliau.
01.
Tsuwaibah Al Aslamiyyah beliau adalah bekas budak sahaya Abu Lahab, beliau dimerdekakan ketika mengabarkan kelahiran
Nabi Muhammad.
02. Siti
Halimah binti Abi Dzuhaib As Sa'diyyah
03.Ummu
Aiman Barakah Al Habasyiyyah.
Wafatnya Ibu
Nabi Muhammad SAW
Pada tahun keenam dari umur beliau SAW, ibunya
membawanya pergi ke Madinah untuk menemui paman-pamannya di sana. Namun ketika
baru sampai ke desa Abwa, yakni suatu desa yang terletak antara kota Mekkah dan
Madinah, Ibunya, Aminah meninggal dunia. Maka beliau Saw diasuh oleh Ummu Aiman
dibawah tanggungan kakek beliau Abdul Muthalib, dan ini berlangsung selama dua
tahun.
Wafatnya Kakek Nabi Muhammad SAW
Pada tahun kedelapan dari umur beliau, Abdul Muthalib
kakek beliau meninggal dunia, maka beliau selanjutnya diasuh oleh paman beliau
Abu Thalib. Abu Thalib ini adalah seorang yang dermawan namun kehidupannya
fakir yang tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Perjalanan Pertama Nabi Muhammad SAW
ke Syam
Tatkala Nabi Muhammad Saw mencapai usia 12 tahun,
Beliau dibawa berniaga oleh pamannya, Abu Thalib ke negeri Syam, dan ini
merupakan perjalanan beliau yang pertama. Para kafilah dagang ini berkumpul di
dekat kota Basrah dan di sana bertemu dengan seorang pendeta Yahudi bernama
Buhaira dan ada pula yang mengatakan pendeta Nasrani.
Pendeta ini memahami adanya keistimewaan pada diri
Nabi Muhammad Saw dan berkata kepada Abu Thalib: “Sesungguhnya anak saudara ini
akan mendapatkan kedudukan yang tinggi, maka jagalah dia baik-baik.” Kemudian
pulanglah Abu Thalib bersama Nabi Muhammad SAW ke Mekkah.
Berperan Dalam Perang Fijar
Pada tahun kelima belas, beliau pernah ikut dalam
peperangan Fijar yang terjadi di suatu tempat antara Nahlah dan Thaif.
Peperangan ini sebenarnya akan dimenangkan oleh kelompok dimana beliau SAW
berada di dalamnya, namun akhirnya terjadi suatu perdamaian diantara dua
kelompok yang berperang itu.
Perjalanan Kedua Nabi Muhammad SAW
ke Syam
Ketika Nabi Muhammad Saw mencapai usia 25 tahun,
Beliau pun pergi ke Syam untuk kedua kalinya dengan membawa barang dagangan
milik Khadijah binti Khuwailid, seorang wanita ternama dan kaya yang
dipercayakan kepada Beliau.
Dalam perjalanan itu Nabi Muhammad Saw disertai
seorang sahaya Khadijah yang bernama Maisaroh. Dalam perjalanan itu beliau
bertemu dengan rahib bernama Nasthur, dan ia pun memahami adanya
keistimewaan-keistemewaan pada diri Nabi Muhammad Saw sebagaimana yang pernah dilihat
oleh Buhaira.
Nabi Muhammad SAW Menikah Dengan
Siti Khadijah
Setibanya di Mekkah dari perjalanan dagang ini, Beliau
menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, yaitu dua bulan sesudah kedatangannya.
Setelah itu Nabi Muhammad Saw pindah ke rumah Khadijah untuk memulai lembaran
baru dari kehidupannya, umur Khadijah pada waktu itu 40 tahun.
Dari pernikahan itu lahir 3 orang putera yaitu Al
Qasim, Abdullah dan Thayyib, yang semuanya meninggal di waktu kecil, serta 4
orang puteri yaitu Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Fatimah.
Keempat puteri itu hidup sampai mereka besar. Yang
tertua dari mereka menikah dengan Abil Aash ibnu Rabi’ bin Abdus Syam. Ruqayyah
menikah dengan Utbah bin abi Lahab, sedang Ummu Kultsum menikah dengan
Utaibah bin Abi Lahab.
Ruqayyah dan Ummu Kultsum kemudian menikah lagi dengan
Usman bin Affan. Adapun yang termuda yaitu Fatimah Az Zahra menikah dengan Ali
bin Abi Thalib ra.
Partisipasi Nabi Muhammad SAW Dalam
Perbaikan Ka’bah
Ka’bah adalah bangunan pertama yang didirikan atas
nama Allah Swt untuk beribadah dan menauhidkan-Nya. Bangunan ini didirikan oleh
Abul Anbiya, Nabi Ibrahim As setelah berhasil menghancurkan berhala-berhala
yang disembah kaumnya sekaligus kuil tempat pemujaannya.
Setelah masa Nabi Ibrahim As, ka’bah beberapa kali
dilanda bencana yang melemahkan dinding dan fondasinya. Banjir besar
menggoyahkan bangunan Ka’bah beberapa tahun sebelum nubuwwah.
Nabi Muhammad Saw ikut aktif dalam perbaikan Ka’bah.
Beliau ikut memanggul batu di atas pundaknya dengan beralaskan sehelai kain.
Menurut pendapat yang sahih, peristiwa itu terjadi ketika Nabi Muhammad Saw
menginjak usia 35 tahun.
Nabi Muhammad Saw juga memainkan peranan penting dalam
memecahkan masalah pelik yang menyebabkan semua kabilah bertengkar sengit. Tak
kunjung ada keputusan siapa yang paling berhak untuk mendapatkan kehormatan
mengembalikan Hajar Aswad di tempat semula.
Nabi Muhammad Saw berhasil memecahkan masalah itu
dengan sangat brilian. Beliau memutuskan untuk meletakkan Hajar Aswad di atas
surbannya dan masing-masing kabilah memilih memilih seorang wakil yang
memegang ujung sorban dan mengangkatnya bersama-sama, hingga tiba di tempatnya
lalu Nabi Muhammad Saw mengambil Hajar Aswad dan menaruhnya di tempatnya, maka
bereslah persoalannya.
Pengangkatan Muhammad SAW Sebagai
Nabi dan Rasul
Pada tahun keempat puluh, Allah Swt memuliakan beliau
SAW dengan ditetapkannya sebagai Nabi dan Rasul dengan turunnya Malaikat Jibril
kepadanya, dimana sebelumnya beliau menyendiri beruzlah dan beribadah dengan
memilih tempat di Gua Hira disebelah atas Jabal Nur. Dan pertama kali yang
beliau rasakan dan diperlihatkan kepada beliau adalah adanya mimpi yang benar.
Turunnya Wahyu Pertama
Ketika Nabi Muhammad Saw menyendiri di Gua Hira,
turunlah wahyu pertama dibawa oleh Jibril yang merupakan wahyu dari Allah SWT,
ialah firman Allah yang berbunyi :
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
– خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ – اقْرَأْ وَرَبُّكَ
الْأَكْرَمُ – الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
Yang artinya :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Al-‘Alaq, 1-4)
Adalah Waraqah bin Nauval anak paman Khadijah binti
Khuwailid, seorang yang masyhur di Makkah karena keluasan ilmunya dalam hal
ihwal agama-agama samawi.
Tatkala Jibril turun membawa wahyu kepada Nabi
Muhammad Saw, Khadijah pergi menemuinya dan memberitahukan kepadanya tentang
peristiwa tersebut. Waraqah berkata: “Demi Tuhan yang nyawa Waraqah berada
ditangan-Nya, jika engakau percaya hai Khadijah, telah datang malaikat agung
yang pernah datang kepada Musa dan sesungguhnya ia (Nabi Muhammad Saw) adalah
nabi dari umat ini.”
Dakwah Secara Rahasia
Dan diantara orang yang pertama kali beriman dari
kalangan laki-laki adalah Abu Bakar bin Kuhafah, dan dari kalangan wanita
adalah istri beliau, Khadijah dan dari kalangan anak-anak adalah Ali bin Abi
Thalib, dimana Ali belum pernah melakukan sujud sama sekali terhadap suatu
patung, sehingga dengan demikian kepada beliau diberi tambahan (sesudah
menyebut namanya) dengan sebutan Karramallahu Wajhah (Allah telah memuliakan
pribadinya).
Perintah Dakwah Secara
Terang-terangan
Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada beliau untuk
melakukan dakwah secara terang-terangan, dengan firmanNya,
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ
الْمُشْرِكِينَ
Yang artinya : “Maka sampaikanlah olehmu secara
terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari
orang-orang yang musyrik.” (Al-Hijr, 94)
Maka beliau respon dan sambut perintah Allah SWT ini
dengan baik, maka beliau melakukan dakwah kepada manusia untuk mengesakan Allah
dan meninggalkan perbuatan syirik dan kekufuran. Sebagian mereka ada yang
beriman dan sebagian ada yang kafir.
Nabi Muhammad Saw Disakiti Oleh
Kaumnya
Nabi Muhammad Saw pernah disakiti oleh kaumnya
secara keji, antara lain beliau dilempari dengan batu atau dengan kotoran di
pintu rumahnya. Namun beliau senantiasa bersikap sabar dan sabar, sehingga
akhirnya yang hak mengalahkan yang batil, karena sebenarnya yang batil itu akan
kalah dan hancur.
Hijrah Pertama ke Negeri Habasyah
Pada tahun ini, Nabi Muhammad Saw memerintahkan
kepada para sahabatnya untuk berhijrah ke negeri Habasyah (Ethiopia), setelah
mengetahui bahwa Kaum Quraisy selalu melakukan tindakan-tindakan yang
menyakitkan kepada mereka, padahal tidak ada kaum kerabat yang akan menolong
dan menghalang-halangi tindakan kaum Quraisy tersebut.
Maka sebagian sahabat berhijrah untuk menyelamatkan
agama mereka, dan ini adalah hijrah pertama dari Mekkah, dimana jumlah mereka
yang berhijrah adalah 80 orang sahabat. Mereka kembali lagi ke Mekkah dari
Habasyah setelah berdiam di sana selama tiga bulan.
Hijrah Kedua ke Negeri Habasyah
Pada tahun ketujuh ini, Nabi bersama-sama pamannya,
Abu Thalib dan Bani Hasyim serta Bani Muthalib, baik yang muslim maupun yang
masih kafir, memasuki Syi’ib. Maka pada kesempatan ini kalangan Quraisy
memboikot dengan memutus jalur suplai makanan dan kegiatan berniaga di pasar
kepada mereka, kecuali apabila mereka menyerahkan Nabi Muhammad Saw kepada
kalangan Quraisy untuk dibunuh.
Kaum Quraisy menulis isi boikot di lembaran kulit yang
digantungkan di Kabah. Maka Nabi Muhammad Saw memerintahkan kepada
para sahabatnya untuk melakukan hijrah ke Habasyah, yakni hijrah untuk kedua
kalinya.
Penghentian Boikot
Nabi Muhammad Saw dan kaumnya terkurung di dalam
Syi’ib selama 3 tahun tidak menerima makanan kecuali secara sembunyi-sembunyi,
sehingga mereka makan dedaunan. Kemudian orang-orang Quraisy menghentikan
pemboikotan, sedang lembaran kulit yang berisi pengumuman biokot itu telah
dimakan rayap.
Maka keluarlah Nabi Muhammad Saw dari tempat yang
terkurung itu, perisitiwa itu terjadi pada 10 tahun kenabian.
Tahun Kesedihan (‘Amul Huzni)
Pada tahun kesepuluh, Khadijah istri Nabi
Muhammad Saw wafat dan dua bulan kemudian wafat pula paman Nabi Muhammad
Saw, Abu Thalib, pada usia delapan puluh tujuh tahun.
Setelah wafat Abu Thalib ini, tindakan menyakiti Nabi
Muhammad Saw dari kalangan Quraisy semakin bertambah keras, karena mereka
beranggapan bahwa apa yang telah mereka usahakan dan capai dari Rasulullah SAW
tidak seperti apa yang telah mereka peroleh ketika Abu Thalib masih hidup.
Hijrah ke Thaif
Pada tahun kesepuluh ini, Rasulullah melakukan hijrah
ke Thaif, dan beliau berdiam di sana selama satu bulan, melakukan dakwah kepada
penduduk Thaif. Namun dakwah beliau di sana tidak mendapat respon dari mereka,
bahkan justru menolaknya dengan suatu penolakan dan tindakan yang buruk. Mereka
melakukan pelemparan batu kepada beliau, sehingga mengenai kepala beliau dan
menyebabkan luka-luka di kepalanya. Setelah dakwah di sana gagal, beliau
kembali lagi ke Mekkah.
Isra dan Mi’raj
Pada tahun kesebelas ini, terjadinya peristiwa Isra
dan Mi’raj. Isra adalah perjalanan Rasulullah Saw di waktu malam hari dari Masjidil
Haram di Mekkah ke Masjdiil Aqsha di Baitul Maqdis di Palestina, dan beliau
pulang kembali pada malam itu juga ke Mekkah. Al-Qur’an telah menjelaskan
peristiwa ini dengan firman Allah Swt :
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ
لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Yang artinya : ”Maha Suci Allah yang telah
memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian
dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar dan
Maha Melihat.” (Al-Isra, 1)
Sedangkan Mi’raj adalah naiknya beliau pada malam itu
juga ke alam tinggi dan di sana diwajibkannya ibadah shalat yang lima waktu.
Tersebarnya Islam di Madinah
Dan Rasulullah SAW melakukan kegiatan keluar ke
kabilah-kabilah Arab untuk melakukan dakwah memperkenalkan ajaran islam kepada
mereka. Sebagian mereka ada yang beriman dan sebagian ada yang tetap kafir.
Diantara mereka yang beriman, ada enam orang dari
penduduk Madinah, yang antara lain karena telah tersebarnya Islam di sana.
Pada tahun 12 kenabian, dua belas orang laki-laki dari
Madinah menemui Rasulullah SAW. Diantaranya sepuluh orang dari suku Aus dan dua
orang dari suku Khazraj dan kemudian mereka semua beriman. Dan dari yang dua
belas orang ini, lima orang diantaranya adalah dari kelompok mereka yang enam
orang yang telah beriman sebelumnya.
Mereka keseluruhan melakukan baiat dihadapan Nabi
untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak melakukan pencurian
dan tidak akan melakukan perbuatan zina, kemudian mereka kembali ke Madinah.
Mereka di sana dengan pertolongan Allah mendakwahkan Islam kepada penduduk
Madinah.
Pada tahun 13 kenabian, datang kepada Rasulullah SAW
tujuh puluh orang laki-laki dan dua perempuan dari penduduk Arab Madinah, dan
mereka masuk Islam semuanya serta melakukan baiat dihadapan Nabi sebagai baiat
yang kedua. Kemudian mereka pulang kembali ke Madinah, dan dengan perantaraan
mereka maka tersebarlah Islam diantara penduduk Madinah secara luas.
Hijrah ke Madinah
Dan ketika
tindakan menyakiti Nabi dan para sahabat serta kaum muslimin bertambah keras
dari kalangan Quraisy, maka Nabi memerintahkan kaum muslimin untuk melakukan
hijrah ke Madinah. Yg menemani hijrah Nabi adalah Sayyidina Abu Bakar Ash
Shiddiq. Penunjuk jalan ketika Nabi hijrah adalah Abdullah bin Uraiqith (org
kafir quraisy yangg dibayar sebagai penunjuk jalan). Adapun yg membawakan bekal
Nabi saat beliau hijrah adalah Sayyidatna Asma' binti Abu Bakar (yg mendapat
gelar DZATUN NITHOQOIN wanita yang mempunyai dua ikat pinggang).
Pada malam keberangatan hijrah Sayyidina Ali
menggantikan tidur dikamar Nabi, dan Allah memujinya, seperti termaktub dalam
Al Qur'an yg bunyinya: Dan diantara kamu ada orang yg mengorbankan dirinya karena
mencari keridloan Allah, dan Allah Maha Penyantun kepada hamba2-Nya. (QS. Al
Baqarah : 107) Allah mengirimkan dua bantuan laba2 dg membuat sarang diantara
gua, dan pohon, serta 2 ekor burung merpati liar yg membuat sarang
disampingnya. Budak Abu Bakar Ash Shiddiq, Amir bin Fuhairah yg membantu Nabi dan
Sayidina .Abu Bakar ketika berada digua tsur degan membawa domba2 pada siang
hari untukk menghapus jejak kaki Abdullah bin Abu Bakar saat malam memberi info
kepada Nabi dan Ayahandanya digua Tsur,tentang org quraisy. Orang quraisy yg
mengikuti sayembara untuk menangkap Rasulullah, sampai kaki kudanya terperosok
tiga kali saat mengejar beliau adalah Suraqah bin Malik bin Ja'syam. Di dalam
Gua Tsur ini, turun wahyu dari Allah SWT berupa ayat,
إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّـهَ
مَعَنَا
Yang artinya, ”… di waktu dia berkata kepada temannya,
‘Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita’.”
(At-Taubah, 40)
Diriwayatkan bahwa ketika Rasulullah SAW akan tidur di
dalam Gua itu, Abu Bakar meletakan kepala beliau di atas dua lututnya dan
sewaktu beliau sedang tidur, Abu Bakar melihat suatu lubang di dinding gua itu,
maka ia meletakkan mata kakinya untuk menutupi lubang tersebut, khawatir di
dalam lubang itu ada sesuatu yang menyakiti Nabi.
Maka pada saat itu mata kaki Abu Bakar disengat oleh
kalajengking yang ada di dalam lubang itu, tetapi Abu Bakar meskipun merasa
kesakitan oleh sengatan itu, tidak menggerakkan kakinya, dan ketika rasa
sakitnya memuncak, air mata Abu Bakar berjatuhan mengenai pipi Rasulullah SAW. Maka
beliau terbangun dan menanyakan kepada Abu Bakar kenapa ia menangis? Ia
menjawab bahwa ia disengat kalajengking di kakinya, maka beliau mengusap dengan
tangan beliau di tempat yang sakit itu, dan seketika rasa sakit itu hilang
dengan pertolongan Allah SWT.
Setelah tiga malam beliau dan Abu Bakar berdiam di Gua
Tsur, seorang petunjuk jalan datang menemui beliau berdua dengan membawa dua
ekor unta tunggangan. Maka kemudian mereka bertiga pergi berjalan menuju kota
Madinah. Dalam perjalanan menuju Madinah beliau singgah disuatu rumah penduduk,
dimana penduduk tadi punya seekor kambing yg kurus, kemudian Nabi mendoakan
sambil memerah puting kmbing kurus tadi, sehingga bisa diminum oleh Rosulullah
dan Abu Bakar dan masih tersisa untuk pemilik kambing (Ummi Ma'bad dan Abu
Ma'bad). Mereka tiba di kota Quba pada hari Senin tanggal dua belas Rabi’ul
Awwal. Itulah tanggal hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah, yang kelak dijadikan
awal penanggalan Islam yang dimulai dari bulan Muharram, yaitu awal Tahun
Hijriyah yang disandarkan kepada hijrah beliau ke Madinah.
Di kota Quba ini, Rasulullah SAW mendirikan sebuah
masjid yang oleh Allah SWT diberikan sifat sebagai masjid yang dibangun atas
dasar taqwa (kepada Allah) dari semenjak pertama hari dibangunnya. Di dalamnya
terdapat orang-orang yang cinta untuk bersuci, dan Rasulullah SAW melakukan
shalat di dalam masjid ini bersama-sama empat puluh orang sahabatnya. Setelah
melakukan shalat Jum’at pertama yang Rasulullah SAW lakukan di desa Bani Salim
bin ‘Auf, beliau kemudian menaiki untanya menuju kota Madinah. Di sana para
kaum Anshar menyambut beliau dengan suka cita penuh kegembiraan, setaya
mengelilingi beliau, sementara para wanita dan anak-anak keluar dari rumah
mereka ingin menemui beliau seraya mendendangkan nasyid
Thala’al badru ‘alaina, min tsaniyatil wada’i Wajabasy syukru’alaina, ma da’a
lillahi da’i Ayyuhal mab’utsu fina, ji ta bil amri mutha’i
Yang artinya, “Di atas kita telah muncul bulan
purnama. Muncul dari Tsaniyah al-Wada. Kita wajib bersyukur kepadaNya, Seorang
Da’I menyeru kita ke jalanNya. Wahai orang yang diutus kepada kami, Kau datang
membawa perintah yang harus ditaati.”
Setiap orang
berusaha memegang tali kekang unta beliau, agar singgah dirumahnya. Rosululloh
bersabda: Biarkan untaku ini, ia sudah mendapat perintah. Maka unta tadi berjalan
terus sampai disebuah lapangan tempat penjemuran kurma milik 2 anak yatim dari
Bani Najjar, didepan rumah Abu Ayyub Al Anshariy (aslinya Khalib bin Zaid) Masjid
Nabawi ketika awal dibangun punya 2 pintu, qiblat menghadap Baitul Maqdis, atap
dari pelepah kurma, tanah masjid diberi batu2 kecil karena jika hujan tanahnya
becek, masjid tidak diberi hiasan apapun, tidak ada permadani dan tikarnya.
Beliau membangun 2 kamar disebelah masjid untuk istri beliau Saudah binti
Zam'ah dan Aisyah.
Tahun Pertama Hijriah
Di kota Madinah Nabi Muhammad SAW, mendirikan
masjidnya yang mulia. Beliau secara pribadi ikut serta membangun masjid
tersebut, sebagai bentuk dorongan kepada kaum muslimin untuk cinta bekerja dan
beramal.
Di tahun ini telah pula disyari’atkan adzan, sebagai
suatu cara dan saran untuk memanggil kaum muslimin untuk berkumpul, di kala
telah masuk waktu shalat.
Disyariatkannya Berperang
Sebagaimana kita ketahui, bahwa Nabi SAW tidak pernah
memaksa seseorang untuk memeluk agama Islam, juga beliau tidak memiliki sebuah
pedang untuk menebas leher-leher orang. Tugas yang diemban beliau adalah
semata-mata untuk berdakwah mengajak orang untuk beriman, sekaligus
menyampaikan kabar gembira dengan datangnya Islam. Namun karena kaum kafir
Quraisy terus menerus menyakiti orang-orang islam, disebabkan hasad dan dengki,
maka kepada kaum muslimin diijinkan untuk berperang mempertahankan diri atas
tindakan mereka.
Tahun Kedua Hijriah
Di tahun ini terjadi perang Waddan, yaitu suatu
desa yang terletak diantara kota Mekkah dan kota Madinah, juga perang Buwath,
yaitu suatu pegunungan dari pegunungan Juhainah, dan perang Al-‘Asyirah yaitu
suatu tempat antara Yanbu’ dan Dzil Marwah, yang kesemua itu semata-mata untuk
menghambat perjalanan kaum Quraisy, bukan untuk membinasakannya.
Perubahan Arah Kiblat dan Puasa
Ramadhan
Pada tahun kedua hijrah ini, arah kiblat dirubah, yang
semula menghadap ke arah Baitul Maqdis di Palestina, kini ke arah Ka’bah yang
ada di Mekkah. Juga pada tahun ini, diwajibkannya puasa Ramadhan, dimana
Rasulullah SAW sebelumnya berpuasa sebanyak tiga hari setiap bulannya.
Kewajiban Zakat Mal (Harta)
Pada tahun kedua hijriah ini, juga ditetapkannya
kewajiban untuk mengeluarkan zakat bagi orang-orang kaya dari umat Islam, yang
diberikan kepada orang-orang fakir dan miskin dan golongan-golongan lainnya,
sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an,
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ
وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ
وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّـهِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً
مِّنَ اللَّـهِ ۗ وَاللَّـهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Yang artinya, ”Sesungguhnya zakat-zakat itu,
hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat,
para muallaf yang dibujuk hatinya untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan,
sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan oleh Allah dan Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana.” (At-Taubah, 60)
Perang Badar Kubra
Pada tahun kedua hijriah juga terjadi Perang Badar
Kubra, yaitu ketika Nabi Muhammad Saw keluar kota Madinah dengan membawa
pasukan sebanyak 313 personil. Ketika kaum kafir Quraisy mengetahui hal
tersebut, maka mereka mengumpulkan pasukannya yang berjumlah 1000 personil.
Dan kedua pasukan ini, bertemu di Badar, maka
terjadilah pertempuran antara keduanya, dan Allah SWT dalam pertempuran ini
menolong pasukan Islam dengan mendatangkan para malaikat yang ikut bertempur
bersama mereka.
Dalam jarak waktu yang tidak lebih dari satu jam,
pasukan Quraisy dapat dikalahkan, mereka lari dengan meinggalkan korban mati
dari pihak mereka sebanyak 70 orang dan tertawan sebanyak 70 orang juga. Firman
Allah SWT,
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّـهُ بِبَدْرٍ وَأَنتُمْ
أَذِلَّةٌ ۖفَاتَّقُوا اللَّـهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Yang artinya : ”Sungguh Allah telah menolong kamu
dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang
lemah.” (Ali Imran, 123)
Tebusan Tawanan Dengan Mengajar
Tawanan-tawanan Quraisy pada waktu itu terbagi menjadi
2 bagian. Satu bagian terdiri dari orang-orang kaya dan satu bagian terdiri
dari orang-orang miskin.
Adapun orang-orang kaya, mereka itu ditebus oleh
keluarga mereka dengan harta sedangkan orang-orang miskin tebusannya ialah
tiap-tiap orang harus mengajar membaca dan menulis kepada sepuluh orang anak di
Madinah.
Sholat ‘Id Pertama
Pada tahun kedua hijriah pula disyari’atkannya
Shalat Hari Raya, yang hikmahnya tak diragukan lagi banyaknya, bagi orang yang
berakal. Seorang Imam memimpin dan melaksanakan Shalat Hari Raya ini sebanyak
dua raka’at bersama-sama kaum muslimin.
Kemudian menyampaikan khutbah sesudahnya, memberikan
pengajaran dan nasehat kepada mereka. Selanjutnya kaum muslimin bersalaman satu
sama lain penuh keakraban dan persaudaraan paripurna.
Ali Menikah Dengan Fatimah
Pada tahun kedua hijrah ini, Ali menikah dengan
Fatimah, semoga Allah SWT meridhoi keduanya. Saat itu Ali berusia 21 tahun,
sementara Fatimah berusia 15 tahun. Juga di tahun itu Rasulullah SAW menikahi
Aisyah binti Abu Bakar Shiddiq, semoga Allah meridhoi keduanya dan menjadikan
surga tempat tinggalnya.
Perang Ghathafan
Perang Ghathafan terjadi pada tahun 3 hijriah.
Peperangan ini sebenarnya tidak begitu penting, akan tetapi dalam perang ini
terjadi suatu peristiwa besar. Pada waktu itu keluar 450 orang dari Bani
Tsa’labah dan Muharib di bawah pimpinan Du’tsur bin Harits Al Muharibi yang
ingin menyerbu Madinah. Maka keluarlah Nabi Muhammad Saw dengan pasukannya dan
larilah musuh ke gunung-gunung.
Tatkala Nabi Muhammad Saw sedang berisirahat dan
menjemur bajunya yang basah sambil duduk di bawah pohon, tiba-tiba muncul
Du’tsur secara diam-diam hendak membunuh Beliau seraya berkata:
“Siapakah yang akan melindungimu, hai Muhammad?”
Beliau menjawab: “Allah Ta’ala.”
Maka orang itu pun merasa takut dan pedangnya terjatuh
dari tangannya, lalu Nabi Muhammad Saw mengambilnya seraya berkata: “Siapakah
yang dapat melindungimu dariku?”
Du’tsur menajawab: “Tidak ada.”
Maka Nabi Muhammad Saw memaafkannya dan ia pun masuk
Islam serta mengajak kaumnya memeluk agama Islam.
Perang Uhud
Pada tahun 3 hijriah terjadi peperangan Uhud,
3000 personil pasukan Quraisy yang terdiri dari pasukan berkuda dan perbekalan
perang yang cukup banyak, berangkat menuju kota Madinah untuk melaksanakan
balas dendam atas terbunuhnya para bangsawan mereka di peperangan Badar.
Dan ini merupakan hari-hari yang cukup menyedihkan
bagi kaum muslimin karena pada perang ini telah mati syahid Hamzah, paman
Rasulullah SAW. Jumlah pasukan Islam yang terbunuh secara syahid sebanyak 70
lebih personil diantaranya 6 orang dari kaum Muhajirin dan selebihnya dari kaum
Anshar. Sementara dari pihak kaum Musyrikin yang tewas ada sebanyak 23 orang.
Pada tahun ini dilahirkannya Hasan bin Ali r.a dan
Usman bin Affan menikah dengan Ummi Kulsum putrid Rasulullah SAW, setelah
wafatnya Ruqoyah, saudara Ummi Kulsum. Oleh karena itulah Usman bin Affan dijuluki
Dzun Nurain (yang mempunyai dua cahaya). Pada tahun ini juga Rasulullah
SAW menikahi Hafsah binti Umar bin Khattab r.a.
Pada tahun ini Allah SWT mengharamkan khamar secara
mutlak, karena bahayanya yang demikian besar terhadap akal, harta benda dan fisik
manusia. Allah SWT berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ
وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ
فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Yang artinya, ”Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya (meminum) khammar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi
nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah
pebuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Al-Maidah, 90)
Tahun Keempat Hijriah
Pada tahun ini Rasulullah SAW memerintahkan kaum
Yahudi untuk pergi meninggalkan kota Madinah. Sebelumnya diantara mereka dengan
Rasulullah SAW telah diadakan suatu perjanjian, dimana diantara kedua belah
pihak harus saling memelihara dan menjaga keamanan masing-masing dan tidak
saling mengkhianati terhadap perjanjian itu. Namun pihak Yahudi berkhianat
terhadap Rasul dan berusaha membunuh beliau, karena terbujuk oleh rayuan
syaithan.
Oleh karena itulah mereka diperintahkan untuk keluar
atau diusir oleh Rasulullah SAW dari Madinah. Namun mereka enggan mematuhi
perintah beliau, dan mereka tetap tidak mau pergi. Maka kaum muslimin mengepung
mereka dan melakukan pemboikotan terhadap mereka serta memaksa mereka untuk
pergi meninggalkan Madinah, dan akhirnya mereka pergi.
Pada tahun ini disyariatkannya shalat Khauf, shalat
karena takut dan diturunkannya wahyu tentang tayammum. Juga di tahun ini,
Rasulullah SAW memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mempelajari tulisan orang
Yahudi agar Zaid bias menuliskan untuk Nabi surat kepada orang Yahudi, dan
membacakan kepada beliau surat-surat yang datang dari mereka. Pada tahun ini
pula, Husein bin Ali r.a dilahirkan.
Perang Khandaq atau Ahzab
(Persekutuan Musuh)
Pada tahun 5 hijriah terjadi perang Khandaq,
dimana orang Musyrik dan orang-orang Yahudi bergabung untuk memerangi kaum Muslimin.
Jumlah mereka sebanyak 10.000 orang yang dipimpin oleh Abu Sufyan, dan mereka
mengepung kota Madinah serta mengadakan penekanan-penekanan ketat kepada kaum
Muslimin, dan mempersempit ruang gerak mereka.
Rasulullah SAW beserta segenap kaum Muslimin, tidak
keluar sama sekali dari kota Madinah, tetapi atas saran Salman Al-Farisi beliau
memerintahkan kaum Muslimin untuk menggali parit, sebagai bentuk strategi untuk
menghindari serbuan mereka.
Selama dalam pengepungan terhadap kaum Muslimin itu,
Nabi berdoa kepada Allah SWT untuk kehancuran musuh, beliau mengucapkan doa,
yang artinya,
”Ya Allah Tuhan yang menurunkan Kitab, Tuhan yang
cepat perhitunganNya, hancurkanlah kaum sekutu (musyrik dan yahudi). Ya Allah
hancurkanlah mereka sehancur-hancurnya, dan porak-porandakan mereka.”
Doa Nabi Muhammad Saw didengan Allah SWT, Tuhan
mengirim angin putting beliung yang memporak-porandakan pasukan sekutu, dan
mereka lari pontang panting meninggalkan kota Madinah pada malam itu juga.
Perintah Memakai Hijab
Pada tahun 5 hijriah juga diberlakukannya
ketentuan memakai hijab terhadap para istri Nabi SAW dengan diturunkannya ayat
hijab. Allah SWT berfirman,
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِن
وَرَاءِ حِجَابٍ ۚ ذَٰلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
Yang artinya, ”Dan apabila kamu meminta sesuatu
kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang
demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Al Ahzab, 53)
Dan Nabi SAW telah bersabda yang artinya, “Seseorang
laki-laki tidak dibenarkan duduk-duduk berdua dengan seseorang perempuan di
tempat yang sunyi kecuali bersama muhrimnya.”
Diwajibkannya Ibadah Haji
Pada tahun kelima hijriah ini, ibadah haji diwajibkan
bagi mereka yang mampu mengadakan perjalanan ke Mekkah. Allah SWT berfirman,
وَلِلَّـهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ
اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
Yang artinya, ”…mengerjakan haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah SWT, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah.” (Ali Imran, 97)
Hikmah diwajibkannya ibadah haji cukup banyak,
diantaranya yang terpenting dan paling esensi adalah berkumpulnya kaum Muslimin
yang sedang melaksanakan ibadah haji ini. Dengan perbedaan kulit, etnis dan
bahasa, dan Negara, berkumpul di satu tempat dalam rangka memperbaharui janji
ikatan ukhuwah islamiyyah dan tekad kesetian untuk menegakkan kalimah Allah di
muka bumi.
Perjanjian Damai Hudaibiyah
Pada tahun 6 hijriah telah terjadi Shulhul
Hudaibiyah (perjanjian damai hudaibiyah). Rasulullah SAW bersama-sama kaum
Muslimin sebanyak 1400 orang pergi meninggalkan kota Madinah menuju Mekkah
untuk melaksanakan ibadah Umroh. Mereka tidak membawa senjata, hanya
perlengkapan untuk bepergian sebagai musafir.
Ketika sampai di Hudaibiyah, rombongan Rasulullah SAW
dicegat oleh orang-orang kafir Quraisy dan mereka dihalang-halangi untuk
melanjutkan perjalanan ke Baitullah Haram. Setelah diadakan perundingan
diantara kedua belah pihak, dicapai kesepakatan damai meliputi lima hal, yaitu
:
Disepakati adanya gencatan senjata (penghentian perang)
antara kedua belah pihak selama sepuluh tahun.
Saling memelihara keamanan masing-masing antara kedua belah pihak.
Saling memelihara keamanan masing-masing antara kedua belah pihak.
Kaum Muslimin agar kembali pulang ke Madinah, tidak
meneruskan perjalanan untuk Umrah pada tahun ini.
Rasulullah SAW harus mengembalikan ke pihak kaum Musyrikin Quraisy bila ada dari mereka yang datang ke Madinah, meskipun telah masuk Islam. Tidak ada kewajiban bagi kaum Musyrikin Quraisy untuk mengembalikan kepada Rasulullah SAW orang yang dating ke pihak mereka dari Madinah.
Rasulullah SAW harus mengembalikan ke pihak kaum Musyrikin Quraisy bila ada dari mereka yang datang ke Madinah, meskipun telah masuk Islam. Tidak ada kewajiban bagi kaum Musyrikin Quraisy untuk mengembalikan kepada Rasulullah SAW orang yang dating ke pihak mereka dari Madinah.
Barangsiapa yang ingin masuk ke kelompok Muhammad,
boleh masuk ke kelompoknya. Dan barangsiapa yang ingin masuk ke kelompok
Quraisy, juga dipersilahkan masuk ke kelompoknya.
Bai’atur Ridwan
Setelah Teks Perjanjian Damai Hudaibiyah selesai
ditulis, Nabi Muhammad Saw menunjuk Usman bin Affan untuk mengirimkan Teks
Perjanjian dimaksud ke pihak kaum Musyrikin dengan ditemani oleh beberapa orang
sahabat. Sesampainya Usman ke sana, mereka menangkapnya. Berita penangkapan
Usman ini sampai ke kalangan kaum Muslimin. Bahkan telah tersebar desas desus
bahwa Usman dan kawan-kawan telah dibunuh oleh pihak kaum Musyirikin.
Maka Nabi Muhammad Saw setelah mendenga rumor
bahwa Usman telah dibunuh, Beliau seketika memerintahkan seluruh kaum Muslimin
untuk berkumpul, untuk melakukan bai’at di bawah suatu pohon, bahwa mereka
siap mati untuk menyelamatkan Usman.
Setelah berita bai’at ini didengar oleh kalangan kaum
Musyrikin, mereka merasa takut dan gentar. Akhirnya mereka membebaskan Usman
dan kawan-kawannya. Allah Swt berfirman:
“Bahwasanya orang-orang
yang berjanji setia kepada kamu, sesungguhnya mereka berjanji setia kepada
Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka.” (Al-Fath,10).
Dan Allah swt berfirman pula:
“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang
mu’min ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah
mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu menurunkan ketenangan atas
mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat
(waktunya).” (Al-Fath,
18).
Pengiriman Surat Kepada Raja-raja
Nabi Muhammad Saw pada tahun 6 hijriah
ini berkirim surat kepada beberapa orang Raja, mengajak mereka untuk
memeluk Islam. Surat-surat itu diberi stempel dengan sebuah cincin yang terbuat
dari perak yang tertulis padanya kata-kata: Muhammad Rasulullah.
Sebagian mereka ada yang menyambut ajakan ini dan
masuk Islam, dari sebagian lagi ada yang tetap dalam kekafirannya. Dan diantara
mereka yang beriman, adalah Najasyi Raja Habasyah, Mundzir bin Sawa Raja
Bahrain dan Jaifar dan ‘Abd dan dua orang Raja ‘Amman.
Perang Khaibar
Pada tahun 7 hijriah terjadi Perang Khaibar. Pihak
yang menyerang pada kali ini adalah mereka yang pernah menyerang sebelumnya ke
kota Madinah pada perang Khandak. Maka Rasulullah Saw dengan 1600 prajuritnya
menyongsong mereka serta kemudian mengepungnya selama enam hari. Dan pada malam
ketujuh, Rasulullah Saw menyerahkan bendera perang kepada Ali bin Abi Thalib
(semoga Allah memuliakannya) untuk memimpin perang.
Pada saat itu, Ali mengeluh sedang menderita sakit
mata, maka ketika Rasulullah Saw mengetahui itu, kedua mata Ali diusap oleh
tangan beliau sambal berdoa untuk kesembuhan kedua matanya. Maka dengan atas
izin Allah Swt, kedua mata Ali seketika sembuh.
Pada perang Khaibar ini, Allah Swt memberikan
kemenangan kepada pihak kaum Muslimin dibawah komando Ali, dengan membawa
rampasan perang yang cukup besar.
‘Umatul-Qadha (‘Umrah Pengganti)
Pada tahun 7 hijriah juga dilakukan Umatul-Qadha.
Nabi Muhammad Saw memerintahkan kepada para sahabatnya di bulan Dzulqa’dah
untuk mengerjakan umrah sebagai pengganti umrah yang belum sempat dilaksanakan
karena mereka dihalang-halangi oleh kaum Musyrikin pada hari dilakukannya
Perjanjian Damai di Hudaibiyah.
Mereka berangkat menuju kota Mekkah untuk melaksanakan
umrah dengan jumlah yang cukup besar. Ketika mengetahui hal ini, kaum Musyrikin
keluar dari kota Mekkah, menyingkir ke puncak-puncak gunung, menghindar untuk
melihat orang-orang mukmin melakukan tawaf di Baitil Haram. Setelah selesai
melaksanakan umrah, kaum muslimin kembali ke Madinah, setelah mereka berdiam di
Mekkah selama tiga hari.
Perang Mu’tah
Pada tahun 8 hijriah terjadi Perang Mu’tah yang
terkenal itu. Ketika itu Nabi Muhammad Saw mempersiapkan prajuritnya
sebanyak 3000 orang dan menugaskan Zaid bin Haritsah untuk menjadi pimpinannya.
Sementara pihak Romawi telah mengerahkan pasukannya sebanyak 150.000 prajurit.
Kedua pasukan bertemu di Mu’tah dan terjadilah
pertempuran diantara keduanya. Kalau tidak karena tipu daya Khalid bin Walid
serta strateginya yang jitu, kaum Muslimin di awal-awal pertempuran hampir
mengalami kekalahan, tetapi berkat strategi Khalid tersebut akhirnya pasukan
kaum Muslimin mendapatkan kemenangan.
Fathu Mekkah (Penaklukan Kota
Mekkah)
Kaum Musyrikin Quraisy ternyata merobek-robek
Perjanjian Damai yang pernah disepakati di Hudaibiyah dan mengkhianati
butir-butir yang tercantum di dalamnya. Menghadapi kenyataan ini maka Nabi
Muhammad Saw mempersiapkan dan mengerahkan prajurit Muslimin untuk
diberangkatkan ke Mekkah.
Nabi Muhammad Saw beserta sebagian prajurit
berangkat melalui jalan sebelah bawah, sementara Khalid bin Walid mengepalai
sebagian prajuritnya berangkat melalui jalan sebelah atas. Ketika Rasulullah
Saw sampai di kota Mekkah, Beliau mendapati bahwa di sekeliling Ka’bah terdapat
tiga ratus enam puluh patung yang tergantung padanya, maka dengan kayu di
tangan, Beliau hancurkan patung-patung itu seraya mengatakan:
“Yang benar
telah datang dan yang bathil telah lenyap.” (Al-Isra’, 81)
“Kebenaran telah datang dan yang bathil itu tidak akan
memulai dan tidak (pula) akan memulai.” (Saba, 49).
Kemudian Nabi Muhammad Saw menyampaikan pidato
sambal berdiri di tengah-tengah Masjidil Haram: Sesungguhnya Allah Swt telah
memuliakan Mekkah pada hari diciptakannya langit dan bumi, dan ia berkedudukan
mulia dengan kemuliaan Allah Swt sampai hari kiamat. Maka tidak halal bagi
seseorang yang beriman kepada Allah Swt dan hari akhir untuk melakukan
pertumpahan darah atau menebang atau mencabut sesuatu pohon di kota Mekkah. Bila
ada seseorang yang menganggap ringan untuk memerangi Rasulullah Saw di kota
Mekkah, maka katakanlah oleh kamu: Bahwasanya Allah Swt telah memberikan ijin
kepada Rasul-Nya dan tidak memberikan ijin kepadamu, dan bahwasanya telah
dihalalkan dan dibolehkan bagiku pada saat diwaktu siang dan kini kemuliaan
kota Mekkah pada hari ini telah kembali, sebagaimana kemuliaannya di hari
kemarin. Maka hendaknya yang hadir diantara kalian pada saat ini, untuk
menyampaikan berita ini kepada yang tidak hadir.
Peristiwa Perang Hunain
Allah Swt berfirman:
Yang terjemahannya sebagai berikut: “Sesungguhnya
Allah Swt telah menolong kami (hai para mukminin) di medan peperangan yang
banyak dan (ingatlah) peperangan Hunain, yang diwaktu kamu menjadi congkak
karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat
kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu,
kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai.” (At-taubah, 25).
Nabi Muhammad Saw saat itu keluar dari kota
Madinah dengan 10.000 orang prajurit. Kaum Mukminin melihat jumlah yang
demikian besar itu merasa congkak. Kemudian ketika pasukan Muslim bertemu
dengan pasukan musuh, yang saat itu mereka tersembunyi dari penglihatan pasukan
Muslim dengan batu-batu besar. Betapa terkejutnya pasukan Muslim ketika melihat
kenyataan ini, dan mereka dapat dikalahkan oleh pasukan musuh, dan lari
bercerai-berai. Tidak ada yang bertahan bersama Rasulullah Saw kecuali
sekolompok sahabat yang tetap bertahan bersama beliau, diantaranya Abu bakar,
Umar, Ali, abbas dan Abu sufyan bin Haris anak paman Rasulullah Saw.
Nabi Muhammad Saw Kembali ke
Madinah
Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya kembali ke
Madinah setelah sebelumnya berdiam di Ji’ranah selama tiga belas malam. Dari
Ji’ranah ini beliau berihram untuk melaksanakan umrah, kemudian memasuki kota
Mekkah di waktu malam hari, maka beliau bertawaf dan bersa’i memberi isyarat
dengan tangan beliau ke arah Hajar Aswad. Rasulullah Saw telah meninggalkan
kota Madinah selama dua bulan enam belas hari.
Ekspedisi Tabuk
Pada tahun 9 hijriah terjadi Perang Tabuk yang
dinamakan Perang ‘Usrah yakni perang di masa susah dan sulit, karena peperangan
ini terjadi ketika kaum muslimin sedang mengalami kesulitan hidup, karena
paceklik dan udara pun sangat panas.
Ketika itu Nabi Muhammad Saw mengumpulkan
sejumlah pasukan dari Mekkah dan Madinah serta dari beberapa kabilah Arab,
setelah mendengar berita bahwa orang-orang kafir mengerahkan pasukannya di
daerah Syam untuk melakukan penyerangan terhadap kaum muslimin di negeri
mereka, yakni Madinah.
Maka datanglah Abu Bakar memberikan sumbangan dengan
seluruh harta kekayaannya, Umar bin Khattab dengan separuh kekayaannya,
Usman bin Affan dengan sepuluh ribu dinar, sementara para ibu-ibu muslimat
menyumbangkan perhiasan-perhiasan mereka sekedar kemampuan mereka.
Kemudian Nabi Muhammad Saw beserta prajurit
tentaranya yang berjumlah 30.000 personil berangkat menuju Tabuk. Namun
sesampai di sana Beliau beserta prajuritnya sama sekali tak melihat pasukan
musuh sebagaimana yang Beliau dengar itu. Maka akhirnya Rasulullah Saw
memutuskan untuk kembali ke Madinah, setelah berdiam di Tabuk selama dua puluh
malam dan dalam perjalanan pulang kembali itu, sempat membangun beberapa
masjid.
Beberapa Peristiwa di Tahun 9
Hijriah
Pada tahun 9 hijriah telah datang kepada Nabi
Muhammad Saw, utusan dari Tsaqif dan mereka semuanya memeluk Islam dan
melakukan dakwah terhadap kaumnya yakni penduduk Thaif, maka mereka merespon
ajakan tersebut dengan memeluk Islam.
Di tahun ini telah wafat Ummu Kultsum putri Rasulullah
Saw, isteri Usman bin Affan Ra. Juga telah wafat Abdullah bin Abi Salul,
pemimpin orang-orang munafik, dimana dengan meninggalnya ini kaum Muslimin
merasa lega karena bebas dari kejahatan-kejahatannya.
Abu Bakar Melaksanakan Haji
Pada bulan Dzulqa’dah tahun 9 hijriah, Nabi
Muhammad Saw memerintahkan kepada Abu Bakar melaksanakan ibadah haji
dengan kaum Muslimin, sekaligus diperintahkan untuk mengumumkan kepada mereka
pada hari Nahar, bahwa setelah tahun ini, orang musyrik tidak dibolehkan
melaksanakan ibadah haji, dan orang telanjang tidak dibenarkan untuk melakukan
thawaf keliling Baitullahil-Haram. Untuk peristiwa ini, Allah Swt menurunkan
wahyu-Nya:
Yang terjemahannya sebagai berikut: “Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka
janganlah mereka mendekati Masjidil-Haram sesudah tahun ini.” (At-Taubah,
28).
Tahun Kesepuluh Hijrah
Pada tahun 10 hijriah Nabi Muhammad Saw mengutus
Ali bin Abi Thalib ke Bani Madzij dari penduduk Yaman. Maka beliau berangkat ke
sana dan sesampainya di sana beliau menemui mereka dan mengajak mereka untuk
memeluk agama Islam. Mereka menolak ajakan Ali ini dan melempari kaum Muslimin
dengan bongkahan batu-batu, maka oleh kaum Muslimin tindakan mereka itu
dibalesnya dan akhirnya mereka kalah dan minta damai, dan oleh Ali permintaan
mereka ini dipenuhi.
Dan Ali menemui mereka dan mengajak mereka untuk
memeluk Islam, maka mereka mengikuti ajakan Ali dan masuk Islam semuanya. Dan
pada tahun ini juga Rasulullah Saw mengutus Mu’adz bin Jabal dan Abu Musa
Al-Asy’ari untuk mengajarkan ajaran-ajaran syariat islam. Mu’adz diutus ke
penduduk Kurah al-‘Ulya dari arah ‘Adn, sementara Abu Musa diutus ke Kurah
as-Sufla.
Haji Wada’
Nabi Muhammad Saw beserta seluruh sahabatnya pada
tahun 10 hijriah berangkat menunaikan ibadah haji tepatnya pada hari Sabtu
tanggal 25 Dzulqo’dah menuju kota Mekkah. Sesudah sampai di kota Mekkah, maka
pada tanggal 8 Dzulqo’dah Beliau berangkat menuju Mina dan bermalam di sana.
Dan pada tanggal 9 Dzulhijjah Beliau menuju Arafah dan di sana Beliau
berkhutbah yang dikenal dengan nama Khutbatul Wada’, dimana Beliau dalam
khutbah itu menjelaskan tentang hal-hal terpenting dari pokok-pokok dan
cabang-cabang Agama Islam. Dan pada hari itu turun wahyu Allah Swt yang
berbunyi:
Yang terjemahannya sebagai berikut: “Pada hari ini
telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan kepadamu ni’mat
Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Al-Maidah, 3).
Setelah selesai menunaikan ibadah haji, Nabi
Muhammad Saw pulang ke Madinah dengan selamat. Dan dengan berakhirnya tahun
kesepuluh dari hijrahnya Rasulullah Saw dari Mekkah ke Madinah, maka telah
sempurna misi Beliau di Madinah selama sepuluh tahun kurang dua bulan dan
sebelas hari.
Sakitnya Nabi Muhammad Saw
Pada tahun 11 hijriah Nabi Muhammad Saw
mulai sakit-sakitan. Dan ketika sakit Beliau semakin parah, Beliau meminta ijin
kepada seluruh isterinya, agar Beliau bisa dirawat di kediaman Aisyah saja.
Ketika Beliau merasa udzur untuk melaksanakan shalat berjamaah dengan kaum
Muslimin para sahabatnya, beliau menyuruh Abu Bakar agar shalat mengimami
mereka. Beliau sendiri kemudian pergi keluar masjid, berjalan dipapah oleh Ali
dan Fadhal, sementara Abbas mendahului berjalan di depan.
Nabi Muhammad Saw dibebat kepalanya sambil
berjalan tertatih-tatih dengan kedua kakinya, hingga sampai di undakan terbawah
dari mimbar. Maka para sahabat mengerumuni Beliau berebutan. Maka Beliau
mengucapkan hamdalah seraya memuji dan memuja Allah Swt, kemudian bersabda:
Wahai manusia, sampai berita kepadaku bahwa engkau semua takut kematian nabimu.
Apakah ada Nabi sebelum aku ini yang kekal, sehingga aku juga akan kekal (tidak
mati)? Ketauhilah, bahwa Aku akan menemui Rabbku, dan kamu akan menemuiku
kelak. Maka aku wasiatkan kepadamu agar berbuat paik terhadap para Muhajirin
Pertama, dan juga Aku wasiatkan kepadamu agar sesama kamu semua berbuat
kebajikan. Kemudian berkata di akhir khutbahnya: Ketauhilah bahwa Aku adalah
pendahulu bagimu dan kamu akan menyusul menemuiku. Ketauhilah bahwa
sesungguhnya janjimu nanti ketemu di Haudh (Telaga). Ketauhilah, bahwa
barangsiapa yang senang untuk bisa datang ke telaga itu dan bertemu denganku,
maka hendaklah tangan dan lidahnya dijaga dari berbuat dan berkata yang tidak
pada tempatnya, kecuali yang pantas untuk dikerjakan.
Wafatnya Nabi Muhammad Saw
Rosululloh sholallohu 'alaihi wa
sallama dalam usia 63 th, pada hari senin waktu dluha 12 Rabi'ul Awwal.
Sebelumnya beliau sakit selama 14 hari. Ketika Nabi Muhammad Saw wafat,
sahabat Abu Bakar sedang tidak ada di Madinah. Sewaktu diberi tahu bahwa Nabi
Muhammad SAW wafat, maka beliau segera datang ke rumah Aisyah dan masuk ke
dalam seraya membuka kain penutup wajah jenazah Rasulullah Saw dan kemudian
menciumnya dan terus menangis.
Selanjutnya beliau keluar dan mengucapkan pidato, maka
beliau memuji Allah dan menyanjungnya. Selanjutnya berkata: “Ketauhilah,
barangsiapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad kini telah
mati, dan barangsiapa menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah tetap senantiasa
hidup tidak akan pernah mati. Kemudian beliau membaca firman Allah Swt:
“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).”
(Az-Zumar, 30).
Dan firman Allah Swt:
“Muhammad, itu
tidak lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa
orang Rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu akan berbalik ke belakang
(murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat
mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur.” (Ali Imran, 144)
Adapun yg memandikan Rosululloh
adalah Aliy bin Abi Thalib, Abbas bin Abdul Mutthalib, Fadhl bin Abbas, Qutsam
bin Abbas, Usamah bin Zaid bin Haritsah dn Syughran keduanya sahaya Sayyidina
Abbas, hadir pula bersama mereka Aus bin Khauliy dari Anshar.
Rosululloh dimandikan tanpa melepas bajunya. Diriwayatkan saat para sahabat berselisih faham tentang cara memandikan beliau. Tiba-tiba Alloh menidurkan mereka lalu terdengar suara ghaib: Hendaklah kalian memandikan Rosululloh tanpa melepas pakaian beliau.
Tubuh Rosululloh setelah wafat tetap berbau wangi dan harum, Aliy bin Abi Thalib berkata: Ya Rosulallah engkau selalu harum, baik diwaktu hidup maupun sesudah wafat.
Kafan yg digunakan membungkus Rosululloh berjumlah 3 lapis baju putih sahuliyyah tanpa gamis maupun surban, akan tetapi lapisan2nya tdk dijahit. Ketika beberapa sahabat berbeda pendapat dimana Rosululloh akan dimakamkan, berkata sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq yg pernah mendengar sabda Nabi: Tidaklah seorang Nabi wafat melainkan dia dimakamkan ditempat dimana dia wafat. Maka beliaupun dimakamkan dirumah beliau. Abu Thalhah bin Zaid dn Abu Ubaidah bin Jarrah yg membuat liang lahad Rosululloh.
Rosululloh dimandikan tanpa melepas bajunya. Diriwayatkan saat para sahabat berselisih faham tentang cara memandikan beliau. Tiba-tiba Alloh menidurkan mereka lalu terdengar suara ghaib: Hendaklah kalian memandikan Rosululloh tanpa melepas pakaian beliau.
Tubuh Rosululloh setelah wafat tetap berbau wangi dan harum, Aliy bin Abi Thalib berkata: Ya Rosulallah engkau selalu harum, baik diwaktu hidup maupun sesudah wafat.
Kafan yg digunakan membungkus Rosululloh berjumlah 3 lapis baju putih sahuliyyah tanpa gamis maupun surban, akan tetapi lapisan2nya tdk dijahit. Ketika beberapa sahabat berbeda pendapat dimana Rosululloh akan dimakamkan, berkata sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq yg pernah mendengar sabda Nabi: Tidaklah seorang Nabi wafat melainkan dia dimakamkan ditempat dimana dia wafat. Maka beliaupun dimakamkan dirumah beliau. Abu Thalhah bin Zaid dn Abu Ubaidah bin Jarrah yg membuat liang lahad Rosululloh.
Jenazah Nabi Muhammad Saw Dimakamkan
Jenazah Nabi Muhammad Saw baru dimakamkan setelah
selesai ditetapkan dan dibai’atnya Abu Bakar menjadi Khalifah pengganti Beliau,
menjadi pemimpin kaum Muslimin. Jasad Rasulullah Saw dimandikan kemudian
dikafani dengan tiga helai kain, tidak ada padanya baju, dan tidak adanya pula
surban.
Kemudian jamaah kaum Muslimin menshalati jenazah Beliau
satu persatu tanpa imam, secara bergantian. Pertama kaum lelaki, kemudian
wanita dan selanjutnya anak-anak. Jenazah Beliau dimakamkan di rumah Aisyah,
tempat dimana Beliau wafat.
Dimakamkan pada malam rabu tengah malam, dan di atas
makamnya dipercikkan air oleh Bilal, sementara letaknya agak ditinggikan
sekedar satu jengkal dari permukaan bumi. Semoga Allah Swt menganugerahkan
shalawat dan salam kesejahteraan kepada Beliau, dan kepada keluarga serta para
sahabatnya semua.
Usia Nabi Muhammad Saw
Usia Nabi Muhammad Saw adalah 63 tahun. Empat
puluh tahun dijalani sebelum ditetapkannya sebagai Nabi di Mekkah, tiga belas
tahun sesudah beliau menjadi Nabi di Mekkah juga, dan sepuluh tahun beliau
jalani di Madinah sesudah hijrah.
Para ahli tarikh telah bersepakat bahwa hari lahir
Nabi Muhammad Saw, hijrahnya dan wafatnya adalah pada hari senin tanggal
12 Rabiul Awwal. Semoga Allah Swt menganugerahkan shalawat dan salam
kesejahteraan kepada Beliau dan kepada keleuarga serta para sahabatnya semua.
LEBIH DEKAT DENGAN RASULULLAH
SHOLALLOHU TA'ALA 'ALAIHI WA 'ALA ALIHI WA SALLAMA
B).NAMA-NAMA BELIAU
Adalah
Muhammad dikalangan ahli bumi, Ahmad dikalangan ahli langit, Al Maahiy
(penghapus), Al Haasyir (penghimpun), Al Aaqibi (maka tiada Nabi sesudahku),
Thoha, Yasin, Muzzammil, Muddatsir, dan Abdullah.
C).TANDA-TANDA
KENABIAN BELIAU
01.
Pembelahan dada beliau pertama kali katika beliau masih disusui dn diasuh oleh
Siti Halimah As Sa'diyyah, pada umur 4 th.
02.
Pembelahan dada beliau yg kedua pd umur 10 th.
03. Pembelahan
dada beliau ketika Jibril datang membawa wahyu, katika itu beliau berumur 40
th.
04.
Pembelahan dada beliau yg terakhir terjd pd saat mlm Isra', ktk itu beliau
berumur 52 th.
05.
Mempunyai tanda khusus kenabian (KHOTAMUN NUBUWWAH). Yg masyhur tanda ini sprt
telur burung merpati.
06. Apa yg
diimpikan Nabi pasti mnjd kenyataan.
07.
Mendengar ktk batu2, pohon2, memberi salam kpd beliau.
08. Awan
menaunginya.
D).SIFAT-SIFAT
JASMANI BELIAU
01. Nabi
Muhammad sholalloohu 'alaihi wa sallama tdk terlalu tinggi dn tdk terll pendek,
tubuhnya bagus, dadanya bidang.
02. Adakala
rambut beliau mencapai kedua pundaknya dan kadang2 hny mencapai daun telinganya.
03. Beliau
berjenggot lebat dn jari jemarinya cukup kuat.
04. Wajahnya
bulat, bola matanya bening dn bulu matanya sempurna.
05. Beliau
mempunyai bulu lembut dari dada hingga pusar.
06. Kalau
berjalan tampak tegap.
07. Wajahnya
bersinar seperti bulan purnama.
08. Suaranya
bagus, pi2nya halus.
09. Diantr
kedua pundaknya terdpt tanda kenabian, sprt telur burung merpati.
10. Berjalan
dg langkah terasa cepat, para sahabat susah menyusulnya, sedangkn beliau
tenang2 sj.
11. Mengurai
rambutnya dn menyisir rapi jenggotnya.
12. Memakai celak
setiap mlm ktk akn tidur.
13. Baju yg
plng disuka gamis putih, adakala yg ada wrn merahnya.
14. Lengan
bajunya smp pergelangan tangn.
15.
Terkadang brbusana merah, sarung dn surban (rida'), brjubah yg agak
sempit lengannya, dn brsurban hitam yg ujung2nya terjulur diantara ke2
pundaknya.
16. Suka
memakai cincin, sepatu / khuff, dan sesekali memakai sandal.
E).PAMAN2
DAN BIBI2 BELIAU:
Al
Harits|Qatsam|Az Zubair|Hamzah (Abu Umarah)|Al Abbas|Abu Thalib (aslinya Abdu Manaf)|Abu
Lahab (Abdul Uzza)|Abdul Ka'bah|Hajjal|Dhirar|Al Ghaidaq|Shafiyyah|Athikah|Arwa|Umaimah|Barrah|Ummu
Hakim|dn Al Baidha'.
Paman dn bibi beliau yg msk islam adlh: Hamzah, Al Abbas, dn Shofiyyah ibu Sahbt Az Zubair. Ibunda Abdullah ayahanda Nabi adlh Fathimah binti Amru Al Makhzumiyyah.
Paman dn bibi beliau yg msk islam adlh: Hamzah, Al Abbas, dn Shofiyyah ibu Sahbt Az Zubair. Ibunda Abdullah ayahanda Nabi adlh Fathimah binti Amru Al Makhzumiyyah.
F).ANAK-ANAK
PAMAN BELIAU:
Anak Abu
Thalib dn istrinya Fathimah binti Asad adlh: Aliy karramallahu wajhahu,Thalib,Ja'far
(yg mempunyai gelar Ath Thayyar),Ummu Hani' (nama aslinya Fakhitah),dan
Jumanah|Anak Al Abbas: Abdullah,Al Fadhl,Katsir,Tammam,
Qutsam,Ma'bad,Abdurrahman,Al Harits,Ubaidillah,Mashar,Subaih,Ummu Habibah,Shafiyyah,dn
Aminah|Anak Az Zubair: Abdullah,Urwah,Ummul Hakam,Dhaba'ah,dan Thahir|Anak Al
Harits: Abu Sufyan,Naufal, Ummayah,Rabi'ah, Abdu Syams,Abdul Mutthalib,Arwa,dn
Abdullah|Anak Abu Lahab dn istrinya Ummu Jamil (aslinya Aura') adlh:
Utbah,Utaibah,Ma'tab,Durrah,Subai'ah,dn Khalid|Anak Muqawwim: Hindun|Anak
Hajjal: Murrah.
G).PUTRA-PUTRA
BELIAU:
Jumlah ptra
dn ptri Nabi ada tujuh, yaitu:
01.Qasim,dr
putra pertamanya ini Nabi mendptkn gelar Abal Qasim.
02.Abdullah
yg bergelar Ath Thayyib dn Ath Thahir.
03.Ibrahim
beliau lahir di madinah dn tdk terlahir dr Sayyidatuna Khadijah melainkan dr
istri Nabi yg bernama Mariah Al Qibthiyyah seorg wanita boyongan dr Mesir.
Sayyid Ibrahim wafat pd usia 2 th 10 hari.
04.Zainab dinikahi
oleh Abal Ash bin Rabi'.
05.6.Ruqayyah,
dn Ummu Kultsum, Sayyidatna Ruqayyah dn Ummu Kultsum dinikahi oleh Utsman bin
Affan, sehingga beliau mendpt gelar Dzun Nuroin atau Empunya dua cahaya, krn
beliau menikahi 2 putri Nabi secr bergantian,dr pernikahan ini melahirkan
Sayyidina Aliy yg wafat ktk msh kecil, dn Sayyidatna Umamah yg prnh digendong
oleh Nabi ktk mengerjakan shalat.
07.Fathimah Az Zahra dinikahi oleh Sayyidina Aliy bin Abi Thalib. Dr pernikahan mrk melahirkan Sayyid Hasan, Sayyid Husain, dn Sayyid Muhshin yg meninggal wkt kecil. Sayyidatna Fathimah wafat 7 bulan setelah wafatnya Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallama, dn beliau berwasiat kpd Sayyidina Aliy utk menikahi Sayyidah Umamah, setelah Sayyidina Aliy wafat, Sayyidah Umamah dinikahi oleh Naufal bin Al Harits bin Abdul Mutthalib.
H).ISTRI-ISTRI BELIAU:
07.Fathimah Az Zahra dinikahi oleh Sayyidina Aliy bin Abi Thalib. Dr pernikahan mrk melahirkan Sayyid Hasan, Sayyid Husain, dn Sayyid Muhshin yg meninggal wkt kecil. Sayyidatna Fathimah wafat 7 bulan setelah wafatnya Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallama, dn beliau berwasiat kpd Sayyidina Aliy utk menikahi Sayyidah Umamah, setelah Sayyidina Aliy wafat, Sayyidah Umamah dinikahi oleh Naufal bin Al Harits bin Abdul Mutthalib.
H).ISTRI-ISTRI BELIAU:
01.Sayyidatna
Khadijah Al Kubra binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushoyyi bin
Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luayyin bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar
bin Kinanah bin Huzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad
bin Adnan...smp Nabi Ibrahim 'alaihis salam. Nasab beliau bertemu dg nasab
Rasulullah pd Qushoyyi bin Kilab. Usia beliau 40 th, dn Nabi 25 th, ktk Nabi
menikahi beliau. Sebelum menikah dg Nabi beliau dinikahi oleh Abu Halah bin
Zurarah At Tamimi yg membuahkan dua org anak yaitu Halah dn Hindun. Ktk Abu
Halah wafat beliau dinikahi oleh Atiq bin 'A'id bin Abdullah Al Makhzumi, smp
be2rp lama dn mrk cerai. Dn yg ketiga beliau menikah dg Rasulullah dg perantara
Nafisah bintti Munabbih, dn yg melamarkannya utk Rasulullah adlh pamanda beliau
Abu Thalib dn Sayyidina Hamzah, dn pamanda S.Khadijah yg menerima lamaran
sekaligus mjd wali beliau adlh Amru bin Asad, mahar yg diberikan Nabi kpd
S.Khadijah 20 ekor unta, dn pd saat acr pernikahan mrk Ibu Susu Nabi yg hadir
adlh Siti Halimah As Sa'diyyah dn beliau diberi hadiah 40 ekor kambing oleh
S.Khadijah. Dr pernikahan S.Khadijah dn Nabi melahirkan Sayyid Qasim, Abdullah,
Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dn Fathimah. S.Khadijah wafat pd usia 65 th, pd
th ke-12 dr kenabian.
02.Sayyidatna
Aisyah, beliau dikahi oleh Nabi ktk usia 9 th, pd saat Nabi wafat usia beliau
18 th, beliau wafat pd usia 67 th pd masa keemasan Mu'awwiyyah. Beliau mrpkn
istri Nabi yg plng mendalam pengetahuannya tentang agama dn plng cerdas pikirannya.
03.Sayyidatna
Saudah binti Zam'ah, beliau tdk mau diceraikan oleh Nabi, sebelm menjadi istri
Nabi beliau istri dr Sakran bin 'Amr yg gu2r dimedan perang, ktk Nabi akn
menceraikannya,beliau berkt tdk butuh laki2, hingga memberikan gilirannya pd
S.Aisyah, dn beliau brkt akn ttp aku hny ingin pd hr qiyamat dibangkitkan sbg
istri Rasulullah, beliau wafat pd usia 55 th, pd th wafatnya S.Khadijah.
04.Sayyidatna Hafshah Binti Umar Bin Khatab, Janda Dr Al Khunais Bin Hudzaifah
As Sahmiy, Wft Th 45 H, Usia 63 Th. Perintah
allah melalui malaikat jibril pd saat nabi menceraikannya karena beliau cerewet,
sesungguhnya allah menyuruhmu agar kembali kpd hafshah, krn dia wanita yg suka
sembahyang dn berpuasa.
05.Sayyidatna Zainab Binti Huzaimah, Janda Dr Thufai Bin Harits Dn Ubaidah
Bin Harits Bekas Iparnya, Beliau Mendpt Gelar Ummul Masakin.
06.Ummu Salamah. Nama Asli Beliau
Adalah Hindun Binti Umayyah. Sebelum Menjadi Istri Nabi, Suami Beliau Adlh
Salamah Bin Abdul Asad Al Makhzumiyyah Yg Syahid Pd Perang Badar. Beliau Wafat
Pd Th 62 H.
07.Zainab Binti Jahsyin. Beliau
Pernah Dinikahi Oleh Anak Angkat Nabi Zaid Bin Haritsah, Yg Namanya Diabadikan
Dlm Al Qur'an Surat Al Ahzab : 37. Beliau Wafat Pd Th Ke 20 H.
08.Juwairiyyah Binti Al Harits. Beliau
Merupakan Tawanan Perang Dari Bani Mustholiq Pd Th 6 H, Yg Banyak Mendatangkan
Berkah Bagi Kaumnya. Beliau Wafat Pd Th Ke-56 H.
09.Ummu Habibah Binti Abu Sufyan.
Nama Asli Beliau Adalah Ramlah Binti Abu Sufyan, Dinikahkan Dengan Nabi Oleh
Ashamah Bin Shahr (Raja Najasy) Dengan Mas Kawin 400 Dinar. Beliau Adlh Janda
Dr Ubaidillah Bin Jahsy, Sebelum Hijrah Ke Abesinia (Habasyah) Beragama Islam,
Dan Setelah Hijrah Ubaidillah Bin Jahsy Murtad. Beliau Wafat Pd Th Ke-44 H.
10.Maimunah Binti Al Harits Wnt Yg Terakhir Dinikahi Nabi. Beliau Adalah Bibi Dr Sahabat Khalid Bin
Walid Dan Abdullah Bin Abbas. Beliau Wafat Pd Th 51 H, Ada Yg Mengatakan Th 66
H.
11.Shafiyyah Binti Huyayi Bin Akhtab. Beliau
Adlh Istri Nabi Yg Berasal Dr Wanita Yahudi Dr Keturunan Nabi Harun Alaihis
Salam. Beliau Tertawan Pd Perang Khaibar Th 7 H, Kemudian Dibebaskan Oleh Nabi,
Dan Pembebasannya Itu Dijadikan Mas Kawinnya. Beliau Wafat Pd Th Ke 50 H.
12.Mariyatul Qibthiyyah, Dr Mesir.
Beliau Pernah Berjalan Bersama Nabi Dg Memakai Cadar Kemudian Bertemu Dg
Sahabat, Kemudian Sahabat menghindar dr nabi, dan oleh nabi dikejar. Takut
sahabat itu punya prasangka yg tidak2 kpd nabi.
13.Fathimah Binti Dhahak. Dia
ketika turun ayat yg berisi perintah kpd istri2 nabi utk memilih nabi atau
kenikmatan duniawi, dia memilih kenikmatan dunia sehingga nabi menceraikannya, dan
diapun jatuh miskin sampai2 dia memunguti kotoran unta.
14/15.Asma' Binti Nu'man Alkindiyyah Dn Amrah Binti Yazid Alkilabiyyah
(Keduanya Tdk Digauli Olh Nabi).
I).ISTRI-ISTRI
BELIAU DARI QURAISY, ARAB, DAN DARI NON ARAB:
01.Istri2 Beliau Dr Kaum Quraisy | Sayyidatna Khadijatu Al Kubra Binti Khuwailid,'Aisyah Binti Abi Bakr Ash Shiddiq,Hafshah Binti Umar Bin Khatthab,Ummu Habibah Binti Abu Sufyan,Saudah binti Zam'ah.
01.Istri2 Beliau Dr Kaum Quraisy | Sayyidatna Khadijatu Al Kubra Binti Khuwailid,'Aisyah Binti Abi Bakr Ash Shiddiq,Hafshah Binti Umar Bin Khatthab,Ummu Habibah Binti Abu Sufyan,Saudah binti Zam'ah.
02.Istri2
beliau dr Arab | Sayyidatna Zainab binti Jahsy,Maimunah binti Al Harits,Zainab
binti Huzaimah,Juwairiyyah binti Al Harits,Asma' binti Nu'man,Amrah binti Yazid
Al Kilabiyyah.
03.Istri Nabi dr Non Arab | Sayyidatna Shofiyyah binti Huyayin bin Akthab (beliau berasal dr wanita Yahudi keturunan Nabi Harun, yg tertawan pd perang khaibar,dibebaskan oleh Nabi sekaligus pembebasannya itu sbg mas kawinnya)
03.Istri Nabi dr Non Arab | Sayyidatna Shofiyyah binti Huyayin bin Akthab (beliau berasal dr wanita Yahudi keturunan Nabi Harun, yg tertawan pd perang khaibar,dibebaskan oleh Nabi sekaligus pembebasannya itu sbg mas kawinnya)
O).SAUDARA-SAUDARA
SESUSU BELIAU:
01.Hamzah,Abdullah
bin Madz'un, dn Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad.
02.Saudara sesusu Nabi pada Siti Halimah As Sa'diyyah| Abu Sufyan,Abdullah,Aisyah,Asy Syaima'.
02.Saudara sesusu Nabi pada Siti Halimah As Sa'diyyah| Abu Sufyan,Abdullah,Aisyah,Asy Syaima'.
J).SAUDARA-SAUDARA
IBUNDA BELIAU
Al Aswad
binti Wahbin, dn Abdu Yaghuts bin Wahbin.
K).KESUKSESAN
DAKWAH BELIAU
01.Wanita
pertama yg membenarkan ajaran yg dibw Nabi dn masuk islam adlh Sayyidatna Khadijah
binti Khuwailid.
02.Laki2 yg
pertama kali membenarkan ajaran Nabi dn msk islam adlh Abul Ka'bah (Abdullah
bin Abi Quhafa) yg dikenal dg Sayyidina Abu Bakr Ash Shiddiq.
03.Anak2 yg
sejak kecil membenarkan ajaran Nabi dn mask islam adlh Aliy bin Abi Thalib,
beliau msk islam ktk berumur 10 th.
04.Dari
golongan budak yg membenarkan ajaran Nabi adlh Sayyidina Bilal bin Robbah.
05.Dari
golongan Raja yg membenarkan ajaran Nabi tp msh sembunyi2 adlh Ashamah (Raja
Najasiy Ethopia).
06.Dari
golongan wanita yg membenarkan ajaran Nabi smp beliau terbunuh adlh Sayyidatna
Summayyah.
07.Dari org
yg hidup dizaman Nabi akan tetapi belum bertemu dg beliau sekalipun,dn
membenarkan akan ajaran Nabi adlh Sayyidina Uwais Al Qoroniy Al Yamaniy.
08.Dari
kalangan Nabi2 terdahulu yg ingn mjd umat Muhammad adlh | Nabiyullah
Hidlir,Musa,Ilyas,dn Isa 'alaihimus salam.
09.Dari
kalangan sahabat2 Nabi yg membenarkan ajaran Nabi,dn diberi kabar gembira oleh
Rosululloh akan msk surga adlh| Abu Bakar Ash Shiddiq,Umar Al Faruq,Utsman Dzun
Nuroin,Aliy karramallohu wajhah,Sa'ad bin Abi Waqqash,Sa'id bin Zaid,Thalhah
bin Ubaidillah,Zubair bin Awwam,Ubaidah bin Jarrah, dn Abdurrahman bin Auf.
10.Dari org
yg mau menyediakan tempat utk musyawarah kaum muslimin pd awal dakwah adlh dirmh
Sayyidina Arqam bin Arqam.
11.Dari
pamanda dn bibinda beliau yg membenarkan ajaran beliau dn msk islam adlh| Abu
Thalib (dikatakn islamnya sembunyi2), Hamzah, Shofiyyah, dn Al Abbas.
S).PEMBANTU2 DAN PETUGAS KHUSUS BELIAU
S).PEMBANTU2 DAN PETUGAS KHUSUS BELIAU
01.Pembantu
laki2 beliau adlh: Anas bin Malik|Hindun dan Asma' keduanya anak
Haritsah|Rabi'ah bin Ka'ab Al Aslami|Abdullah bin Mas'ud|Uqbah bin Amir|Bilal
bin Robbah|Saad bekas sahaya Abu Bakar|Makhramah bin Abi Najasyi|Kabir bin
Syaddah Al Laitsi|Abu Dzar Al Ghifariy|Aiman bin Ummi Aiman|Asla' bin
Syarik|Muhajir sahaya Ummi Salamah|Nu'aim bin Robi'ah Al Aslami|Abul Hamra'
Hilal bin Al Harits|Abu Sahmi nama Abbad.
02.Pembantu wanita beliau adlh: Barakah Ummu Aiman Al Habasyiyyah ibu Usamah bin Zaid|Khaulah nenek Hafs|Salma Ummu Rofi' istri Abi Rofi'|Maimunah binti Saad ibu dari Iyasy sahaya dr Ruqayyah binti Rosulillah sholallohu 'alaihi wa sallama.
02.Pembantu wanita beliau adlh: Barakah Ummu Aiman Al Habasyiyyah ibu Usamah bin Zaid|Khaulah nenek Hafs|Salma Ummu Rofi' istri Abi Rofi'|Maimunah binti Saad ibu dari Iyasy sahaya dr Ruqayyah binti Rosulillah sholallohu 'alaihi wa sallama.
03.Sbg
Algojo dihdpn Nabi: Aliy bin Abi Tholib|Az Zubair bin Awwam|Al Miqdad bin
Amru|Muhammad bin Maslamah|Ashim bin Tsabit|dn Adl Dlohhak bin Sufyan.
04.Sbg
pengawal pribadi Nabi: Qais bin Sa'ad bin Ubadah.
05.Yg
mengurusi belanja Nabi: Bilal bin Robbah.
06.Yg
mengurusi stempel Nabi: Muaiqib bin Abi Fathimah Ad Dausy
07.Yg
mengurusi siwak, sandal, dn keperluan bersuci Nabi: Abdullah bin Mas'ud
(panggilan atau kunyah beliau Ibnu Ummi Abdin)
08.Yg
mengurusi muatan kendaraan Nabi adlh: Sayyidina Abu Rafi' (aslinya Aslam).
09.Yg mengurusi keledai Nabi dn menuntunnya dlm perjalanan2 Nabi adlh: Sayyidina Uqbah bin Amir Al Juhaniy
09.Yg mengurusi keledai Nabi dn menuntunnya dlm perjalanan2 Nabi adlh: Sayyidina Uqbah bin Amir Al Juhaniy
10.Bertugas
menaikkan dn menurunkan perlengkapan Nabi adlh: Sayyidina Aslam bin Syarik bin
Auf
11.Bertugas
menggembala unta Nabi dihutan adlh: Sayyidina Dzarr bin Abi Dzarr Al Ghifariy.
12.Bertgs
sbg pengawal org laki2 dn wnt Nabi adlh: Sayyidina Al Barro' bin Malik (dg
sebab beliau ada pemahaman blhnya bom bunuh diri utk membunuh org kafir yg
jahat dn dzolim), dn Anjasyah.
12.Yg
mengawal Nabi yg mana dg pedangnya ia seorg pahlawan yg setanding dg 100
prajurit berkuda adlh: Sayyidina Ad Dhahhak bin Sufyan bin Ka'ab.
13.Mengawal
istri2 Nabi ktk hendak berhaji pd masa kekhalifahan Umar bin Khatthab th 23
Hijriyah adlh: Sayyidina Abdurrahman bin Auf dibagian depan, dn Sayyidina Utsman
bin Affan dibag belakang.
14.Bertgs
memberitahu kpd para utusan yg datang utk menemui Nabi,bgmn cr membr hormat dn
salam kpd Nabi,dn bgmn duduk dihdpn Nabi adlh: Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq.
Radliyyallahu 'anhum.
15Adpn
pekerjaan Nabi yg dikerjakan sendiri dn tdk diserahkn kpd seorgpun adlh: Wudlu
apbl hendak shalat malam dn membr sedekah pd peminta-minta.
T).PENGAWAL
BELIAU
01.Pengawal
Nabi ktk perang Badar adlh: Sayyidina Sa'ad bin Mu'adz.
02.Pengawal
Nabi ktk perang Uhud adlh: Sayyidina Dzakwan bin Abdu Qais, dn Muhammad bin
Maslamah.
03.Pengawal
Nabi ktk perang Khanddaq adlh: Sayyidina Az Zubair bin Awwam.
04.Pengawal
Nabi ktk perang Khaibar adlh: Sayyidina Abbad bin Basyir, Sa'ad bin Abi Waqqash,
dn Abu Ayyub Al Anshariy.
05.Pengawal
Nabi ktk perang Qawdil Qura adlh: Sayyidina Bilal bin Robbah.
06.Pengawal
Nabi pd para wanita dn anak2 ktk ditinggal berberang sekaligus sbg penyair Nabi
adlh: Sayyidina Hassan bin Tsabit. Radliyyallahu 'anhum.
U).JURU
ADZAN BELIAU
Sayyidina
Abdullah bin Zaid dn menyusul Sayyidina Umar bin Khatthab adlh Sahabat Nabi yg
memimpikan lafadz adzan. Adapun juru2 adzan Nabi diantaranya:
01.Sayyidina
Bilal bin Robbah dn Abdullah bin Ummi maktum. Adlh juru adzan Nabi di Madinah.
02.Sayyidina
Sa'ad Al Qarthi. Adlh juru adzan Nabi di Quba'.
03.Sayyidina
Abu Mahdzuroh Aus Al Jahmi Al Makkiy. Adlh juru adzan Nabi di Makkah.
*Juru adzan Nabi yg menambahkan lafadz: Ash Sholaatu khoirum minan nauum, pd shalat subuh. Adlh Sayyidina Bilal bin Robbah. Rodliyyallohu 'anhum.
*Juru adzan Nabi yg menambahkan lafadz: Ash Sholaatu khoirum minan nauum, pd shalat subuh. Adlh Sayyidina Bilal bin Robbah. Rodliyyallohu 'anhum.
V).PENYAIR-PENYAIR
BELIAU
01.Penyair
Nabi yg telah menbela islam lewat syair2nya adlh: Sayyidina Ka'ab bin
Malik,Abdullah bin Rowahah, dn Hassan bin Tsabit (beliaulah yg menjd sebab akan
diperbolehkannya bersyair atau puji2an yg isinya baik didalam masjid).
02.Penyair2
Nabi yg berjasa besar dlm melancarkan dakwah islamiyyah adlh: Sayyidina Abu
Bakar, Umar, Utsman, Aliy, Ka'ab bin Zubair, Zabarqan, Abbas bin Mirdas, Abbas
bin Abdul Munttholib, dn Abdullah bin Abbas.
03.Penyair
dr juru khuthbah Nabi adlh: Sayyidina Tsabit bin Syammas Al Anshariy.
04.Penyair
yg bertugas menuntun unta Nabi adlh: Sayyidina Abdullah bin Rowahah, Amir bin
Akwa', Anjasyah Al Aswad, dn Al Barrak bin Malik. Rodliyyallohu 'anhum.
W).SAHABAT
YANG DITUNJUK SEBAGAI WAKIL KETIKA NABI BERPERANG
01.Sbg Imam
semntr di Madinah ktk Nabi perang Badar: Abdulah bin Ummi Maktum.
02.Sbg imam
smntr di Madinah ktk Nabi perang Sawiq: Basyir bin Abdul Mundzir (yg dijuluki
Abu Lubabah).
03.Sbg imam
sementr di Madinah ktk Nabi perang Dzi Amar: Utsman bin Affan.
04.Sbg imam
sementr di Madinah ktk Nabi perang Al Furu' dibuhran: Abdullah bin Ummi Maktum.
05.Sbg imam
smntr ktk Nabi perang Qoinuqo': Basyir bin Abdul Mundzir.
06.Sbg imam
smntr di Madinah ktk Nabi perang Uhud: Abdullah bin Ummi Maktum.
07.Sbg imam
smntr di Madinah ktk Nabi perang Daumatul Jandal: Siba' bin Urthufah Al
Ghifariy. Rodliyyalloohu ta'ala 'anhum.
X).PARA UTUSAN
NABI PADA RAJA-RAJA
Raja-raja yg
msk islam setelah datangnya utusan2 Nabi diantaranya:
Ashamah bin Shohr (Raja Habasyah atau Najasy), Jaifar dan Abdun (Putra dr Raja Aman), Al Mundzir Raja Bahrain (Putra Saawi), serta semua penduduk Yaman dan Raja-raja mereka. Utusan2 itu diantrnya:
Ashamah bin Shohr (Raja Habasyah atau Najasy), Jaifar dan Abdun (Putra dr Raja Aman), Al Mundzir Raja Bahrain (Putra Saawi), serta semua penduduk Yaman dan Raja-raja mereka. Utusan2 itu diantrnya:
01.
Sayyidina Amru bin Umayyah Ad Dharimiy adlh sahabat yg pertama diutus oleh Nabi
kpd Raja Habasyah|Najasy. Nama Raja Najasy adlh Ashamah (artinya pemberani),
setelah menerima surat dr Nabi, beliau meletakkan surat itu pd dua matanya dn
turun dr singgasananya, lalu duduk diatas tanah kemudian masuk islam. Beliau
wafat pd th 9 H, sebelum wafatnya Nabi sholallohu 'alaihi wa sallama. Dn dg
sebab wafatnya beliau muncul hukum bolehnya Shalat Ghaib. Jibril mengabarkan
bhw sdrmu Najasy telah mangkat, mendengar kbr itu Nabi mengajak sahabat2nya utk
melakukan shalat ghaib di Madinah.
02. Sahabat
Dihyah bin Khalifa Al Kalbi diutus Nabi utk menghdp Raja Heraclius (Raja
Romawi) menyakini akan kenabian Nabi Muhammad, akan tetapi membatalkan niatnya
utk msk islam, krn takut akan kehilangan tahtanya. Sahabat Dihyah adlh sahabat
yg paling ganteng dn Malaikat Jibri sering menggunakan rupa dn wujud beliau ktk
menemui Nabi Muhammad.
03. Sahabat
Abdullah bin Hudzafah As Sahmi yg diutus oleh Nabi kpd Raja Persia. Tindakan
Sang Raja ini ktk menerima surat dr Nabi, langsung merobek2nya. Rosulullooh
setelah mendengar kelakuan Raja Persia tersebut, beliau bersbd:
Allah akan merobek2 kerajaannya.
Allah akan merobek2 kerajaannya.
04. Sahabat
Hathib bin Balta'ah adlh utusan Nabi yg diutus menghdp Raja Muqauqis (Raja
Mesir). Raja Mesir tertarik pd agama islam dn memberikan hadiah kpd Nabi 2 org
sahaya, dn keledai berwarna loreng, yg diberi nama Dol Dol, juga uang 1000 ribu
dinar, serta 20 potong baju. Nama budak yg dihadiahkan Raja Mesir kpd Nabi
adalah Mariah Al Qibthiyyah dan Sirin.
05. Sahabat
Amru bin Ash diutus Nabi menghadap Jaifar dn Abdun putra2 Raja Jalandi Oman.
Kedua putra Raja Oman itu msk islam dn mempercayakan kpd Amru bin Ash mengurusi
sedekah dn menghukumi diantara mereka, hingga Rosululloh wafat.
06. Sahabat
Sulaith bin Amru Al Amiri diutus Nabi menghdp Haudzan Ali (Penguasa Yamamah).
Beliau menghormatinya dn mengirimkan jwbn kpd Nabi:
Alangkah baiknya ajaran yg engkau serukan. Ketahuilah aku adlh pemimpin kaumku dn penyair mereka, maka berilah aku sebagian urusanmu. Namun Nabi menolak, maka Haudzah pun tdk mau msk islam.
Alangkah baiknya ajaran yg engkau serukan. Ketahuilah aku adlh pemimpin kaumku dn penyair mereka, maka berilah aku sebagian urusanmu. Namun Nabi menolak, maka Haudzah pun tdk mau msk islam.
07. Sahabat
Syuja' bin Wahbin Al Asadi beliau diutus oleh Nabi menghdp Raja Balqa' di Syam
Al Harits bin Abi Syaman Al Ghassani.
08. Sahabat
Muhajir bin Umayyah Al Makhzumiy diutus oleh Nabi kpd Al Harits Al Himyari di
Yaman.
09. Sahabat
Abu Musa Al Asy'ariy dn Ibnu Jabal diutus oleh Nabi diutus berdakwah di negeri
Yaman.
Y).JURU
TULIS NABI
Juru tulis
Nabi diantaranya adalah:
01.
Khulafaur Rasyidin, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Amir bin
Fuhairah, Abdullah bin Arqam, Ubay bin Ka'ab, Tsabit bin Qais bin Syammaas,
Khalid bin Sa'id, Handlalah bin Robi', Zaid bin Tsabit, Syarahbil bin Hasanah,
Al A'la ibnul Hadramiy, Khalid bin Walid, Mughiroh bin Syu'bah, Abdullah bin Rowahah,
Hudzaifah ibnul Yaman.
02. Juru
tulis tetap Nabi: Zaid bin Tsabit.
Z).PEJABAT-PEJABAT
YANG DITUNJUK OLEH NABI PD BEBERAPA WILAYAH
01.Baadzan
bin Saaman diangkat oleh Nabi mjd pejabat di Yaman.
02.Mu'adz
bin Jabal diangkat mjd Pemimpin Militer di Yaman. Nabi sangat mencintainya dn
beliau sering diajak berdialog oleh Nabi.
Pada suatu
pagi, beliau menyapanya: Bgmn keadaanmu pagi ini wahai Mu'adz? Dia menjwb:
Alhamdulillah aku berpagi dlm keadaan bermu'min. Mendengar jawabn itu Nabi
menukas: Setiap kebenaran itu mempunyai bukti. Mana bukti imanmu? Dia menjwb:
Tdklh datang subuh, melainkanaku menyangka tdk akan bertemu sore. Tdklh aku
mengayunkan langkah, kecuali aku menyangka tdk sempat mengayunkan langkah
berikutnya. Selain itu, seakan akan aku melihat umat dlm keadaan berlutut,
dipanggil utk mengambil kitab catatan amalnya, melihat penduduk surga didlm
surga tengah asyik dg beragam kenikmatannya, sementara penduduk neraka tengah
diadzab didlmnya. Rosululloh sholallohu 'alaihi wa sallama berkt: Engkau telah
mengetahui, maka pegang teguhlah. [HR. Ibnu Majah]
03.
Sayyidina Aliy diangkat oleh Nabi menjd hakim dinegeri Yaman.
04. Abu Musa Al As'ariy diangkat oleh Nabi menjd Gubernur diwilayah Zubaid dn Aden.
04. Abu Musa Al As'ariy diangkat oleh Nabi menjd Gubernur diwilayah Zubaid dn Aden.
05. Abu
Sufyan bin Harb diangkat oleh Nabi menjd pejabat di Najran.
06. Yazid
bin Abi Sufyan menjabat di Taima.
07. Ziyad
bin Lubaid Al Anshariy menjabat di Hadramaut.
08. Itaab
bin Usaid menjabat dlm urusan haji bersm kaum muslimin pd th 8 H.
09. Amru bin
Ash menjabat gubernur di Oman.
10. Abu
Bakar menjbt dlm urusan haji pd th 9 H.
11. Abdullah
bin Mas'ud sbg penanggung jawab Baitul Maal di Kuffah.
12. Ammar
bin Yasir, termsk golongan as sabiquna al awwalun (yg terdahulu) dlm islam. Ia
Adlh Org Pertama,Bersama Ayah Dan Ibunya (Sayyidatna Sumayyah), Mendptkan
Siksaan Yg Tdk Terperikan Dr Kaum Quraisy. Rosululloh Suatu Ktk Bertemu Mereka,
Ammar Lalu Beskata Kpd Beliau:
Kami Telah
Mendptkan Siksaan Yg Sangat Berat. Nabi Menjwb Utk Menghiburnya: Sabar Sabarlah
Wahai Keluarga Yasir. Sesungguhnya Imbalan Bagi Kalian Adlh Surga. (Muttafaq
'Alaih) Ibu Ammar Dibunuh Dg Cara Mukanya Ditusuk Hingga Tembus Sampai Farjinya
Oleh Abu Jahal, Sedangkah Ayahandanya, Kepalanya Dihantam Dg Sebongkah Batu
Hingga Pecah. Ketika Ammar Sedang Dibakar Dg Besi Panas, Rosululloh Melihatnya,
Maka Beliau Berdoa: Ya Alloh, Jadikanlah Api Itu Dingin Pada Diri Ammar
Sebagaimana Engkau Telah Menjadikannya Dingin Pada Diri Ibrohim. (Muttafaq
'Alaihi) Dan Ammarpun Tidak Merasakan Panas Apinya.
A2). Kelebihan beberapa sahabat dan kecintaan mereka pada Rosululloh:
01.
Hudzaifah bin Husail bin Jabir Al Yaman (Shahibu Sirri Rosulillah|Sahabat
penyimpan rahasia2 Rosulillah). Beliau diberi kemampuan oleh Allah mengetahui
org2 munafiq disekitar Rasulillah. Ketika perang khandaq Rasululloh yakni
setelah merayapnya kegelisahan dlm barisan org kafir Quraisy dn sekutu2 mrk dr
golongan yahudi, Rasululloh bermaksud mengetahui perkembangan dilingkungan
perkemahan musuh2nya, maka utk tugas ini Rasululloh melimpahkn kpd sahabat
Hudzaifah Al Yaman.
02.Miqdad
bin Amr. Beliau adlh sahabat Nabi yg sngt pemberani. Dlm perang Badar saat
Rasulullah menguji keimanan sahabat2nya dn meneliti persiapn mrk utk menghdpi
musuh yg akn menyerang, beliau berkt: Ya Rasulallah, teruslah laksanakan apa yg
dititahkan Allah, dan kami akan bersm anda, demi Allah kami tdk akan berkt sprt
yg dikatakan Bani Israil kpd Musa: Pergilah kmu bersm Tuhanmu dn berperanglah,
sedang kmi akn duduk menunggu disini. Tetapi kmi akan mengatakan kpd anda:
Pergilah anda dn berperanglah, sementr kmi ikut berjuang disamping anda!
03. Utsman
bin Madz'un. Beliau shbt yg ahli ibadah yg smp2 Rosulullah menegurnya,
Rasulullah bersbd: Apkh kau tdk mengambil teladan drku? Dia menjwb: Bgmn
mungkin, bukankah engkau adlh teladan yg terbaik? Kemudian Rosulullah bersbd:
Tubuhmu pny hak terhdpmu, matamu pny hak atasmu, dn keluargamupun pny hak
dirimu. (Muttafaq 'Alaih)
Bahkan beliau menangis ktk akn meninggalkn dunia yg fana. Ketk Ruqayyah putri Rasulullah wafat Miqdad berkt: Pergilah engkau susullah pendahulu kita yg shalih.
Bahkan beliau menangis ktk akn meninggalkn dunia yg fana. Ketk Ruqayyah putri Rasulullah wafat Miqdad berkt: Pergilah engkau susullah pendahulu kita yg shalih.
04. Abdullah
bin Mas'ud. Beliau menampung 70 surat qur'an yg didengar oleh Rasulullah.
Beliau org pertama yg memperdengarkan qur'an didepan org Quraisy. Ketika beliau
memanjat dn memetik dahan pohon arak utk sikat gigi Rasulullah, para shbt
menertawakannya ktk mrk meliht kedua betis beliau. Rasulullohpn marah dn
bersbd:
Bhwsannya kedua betis ini disi2 Allah lbh berat timbangannya drpd gunung uhud.
Bhwsannya kedua betis ini disi2 Allah lbh berat timbangannya drpd gunung uhud.
05.Mus'ab
bin Umair. Beliau dijdkn duta islam pertama ke madinah. Ktk Rasulullah duduk
bersm sahabat2nya, dn beliau datang, Rosululloh kemudian bersbd:
Dahulu aku lihat shbt ini tdk ada yg bisa menyamai dlm memperoleh kesenangan dr org tuanya, kemudian semua itu ditinggalkannya demi cintanya kpd Allah dn Rasulnya. (al hadith) Beliau pembw bendera diperang Uhud dn menjd syuhada, tak sehelai kainpun utk menutupinya selain sehelai burdah, jk ditaruh diatas kepalanya, maka terbukalah kedua kakinya, sebaliknya jk ditaruh dikakinya, maka terbukalah kepalanya. Maka Rasulullah bersbd: Tutupkanlh kebagian kepalanya, dn kakinya tu2pilah dg idzkhir (rumput alang2).
Rasulullah jg bersbd: ktk di makkah dulu, tak kulihat seorgpun yg lbh halus pakaiannya dn lebih rapi rambutnya drpdmu. Tetp skrg ini dg rambutmu yg kusut masai, hny dibalut sehelai burdah.
06. Salman Al Faritsi. Beliau adlh sahabat dr persia yg yg semula beragama majusi, datang kepada Nabi lngsng bisa berbhs arab, dn msk agama islam. Beliaulah yg mempunyai ide cemerlang utk menggali parit pada saat perang khondaq, dn menjd rebutan sahabat Muhajirin dn shbt Anshar, agar menjd anggota dr dua golongan sahabat ini, yg sempat akn membuat mrk slng salah faham. Melihat ini Rasulullah bersbd: Salman minnaa (salman adlh keluargaku) Berkat sbd Nabi ini, maka perselisihanpun mjd reda. Dn sbd Nabi ini umum digunakan sbg ucapan persaudaraan antara ahwal (org biasa) dn saadah (keluarga Nabi). Sayyidina Aliy bin Abi Tholib menjuluki Salman dg julukan Luqmanul Hakim.
Dahulu aku lihat shbt ini tdk ada yg bisa menyamai dlm memperoleh kesenangan dr org tuanya, kemudian semua itu ditinggalkannya demi cintanya kpd Allah dn Rasulnya. (al hadith) Beliau pembw bendera diperang Uhud dn menjd syuhada, tak sehelai kainpun utk menutupinya selain sehelai burdah, jk ditaruh diatas kepalanya, maka terbukalah kedua kakinya, sebaliknya jk ditaruh dikakinya, maka terbukalah kepalanya. Maka Rasulullah bersbd: Tutupkanlh kebagian kepalanya, dn kakinya tu2pilah dg idzkhir (rumput alang2).
Rasulullah jg bersbd: ktk di makkah dulu, tak kulihat seorgpun yg lbh halus pakaiannya dn lebih rapi rambutnya drpdmu. Tetp skrg ini dg rambutmu yg kusut masai, hny dibalut sehelai burdah.
06. Salman Al Faritsi. Beliau adlh sahabat dr persia yg yg semula beragama majusi, datang kepada Nabi lngsng bisa berbhs arab, dn msk agama islam. Beliaulah yg mempunyai ide cemerlang utk menggali parit pada saat perang khondaq, dn menjd rebutan sahabat Muhajirin dn shbt Anshar, agar menjd anggota dr dua golongan sahabat ini, yg sempat akn membuat mrk slng salah faham. Melihat ini Rasulullah bersbd: Salman minnaa (salman adlh keluargaku) Berkat sbd Nabi ini, maka perselisihanpun mjd reda. Dn sbd Nabi ini umum digunakan sbg ucapan persaudaraan antara ahwal (org biasa) dn saadah (keluarga Nabi). Sayyidina Aliy bin Abi Tholib menjuluki Salman dg julukan Luqmanul Hakim.
07. Abu Dzar
Al Ghifariy (Nm aslinya Jundub bin Junadah). Beliau mrpkn sahabat urutan kelima,
org2 yg pertama kali msk islam. Beliau menganjurkan akan kesederhanaan hidup,
dn menganjurkn bhw seorg pemimpin golongan hrslh yg pertama kali menderita
kelaparan sebelum anak buahnya. Beliau jg yg gi2h berorasi, mengajak,
berkeli2ng dr pintu kepintu (door to door) kermh2 org yg kaya dn pejabat2
negara, agar mau mengeluarkan Zakatnya. Beliau jg yg membwkn risalah islam pd
Suku Ghifar dn Suku Aslam.
08. Abu
Ubaidah bin Jarrah. Beliau yg mencabut dua buah mata rantai baju besi penutup
kepala Rosululloh, yg menancap dikedua belah pi2 Nabi smp kedua gi2 manisnya
patah pd saat perang Uhud. Ktk dtng perutusan Najran dn Yaman menyatakn
keislaman mrk dn meminta Rasululloh agar dikirim bg mrk seorg guru utk
mengajarkn qur'an dn sunnah, serta seluk beluk islam, maka Rasulullah
mengirimkan Abu Ubaidah.
09. Zaid bin
Haritsah. Beliau diadopsi atau diambil anak angkat oleh Rasulullah, dn dijadkn
pemimpin pertama ktk perang Muth'ah.
10. Ja'far
bin Abi Thalib. Beliau jasmani maupun perangainya mirip dg Nabi. Dn dijdkn pimpinan
kedua ktk perang Muth'ah dn syahid dg kedua tangannya terputus, didapati
ditubuhnya ada 41 luka bekas sabetan dn tikaman. Beliau diberi gelar olh Nabi:
Bpk Si miskin, dn Ath Thayyar (bersayap dua disurga).
11. Abdullah
Bin Rawahah. Beliau Sbg Pemimpin Ketiga Pd Perang Muth'ah.
12. Abu
Sulaiman (Khalid Bin Walid). Beliau Memimpin Perang Muth'ah Dn Mendapatkan
Kemenangan, Dn Rosululloh Menganugerahkan Gelar Kpd Beliau: Saifulloh (Si
Pedang Allah Yg Selalu Terhunus), Membumi Ratakan Tahta Kerajaan Persh Dn
R6awi. Beliau Mengatakan: Aku Telah Ikut Serta Dlm Pertempuran Dimana2, Seluruh
Tubuhku Penuh Dg Tebasan Pedang, Tusukan Tombak Serta Tancapan Panah, Kemudian
Inilah Aku Tdk Seperti Yg Kuinginkan, Mati Diatas Tempat Tidur, Laksana Matinya
Seekor Unta.
Beliau Memelihara Mati2an Kopiahnya Yg Disitu Ada Beberapa Helai Rambut Rosululloh, Yg Ada Berkah Atas Semua Pertempuran Yg Dijalaninya Sehingga Beliau Selalu Memperoleh Kemenangan Dan Rampasan Perang Yg Berlimpah. Diceritakan Pernah Suatu Ketika Kopiah Itu Terjatuh Dlm Perang Yarmuk, Lalu Beliau Menyusahkan Diri Dn Org Lain Utk Mencarinya, Ktk Org Lain Mencelanya Karena Itu, Maka Ujar Beliau:
Didalamnya Terdpt Be2rp Helai Rambut Dr Ubun2 Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallama.
13. Qois Bin Sa'ad Bin Ubadah. Beliau Lihai, Banyak Tipu Muslihat, Mahir, Licin, Dn Org Yg Terus Terang Mengatakan Secara Ju2r Tentang Dirinya:
Kalau Bukan Karena Islam, Aku Sanggup Membikin Tipu Muslihat Yg Tdk Dpt Ditandingi Oleh Orang Arab Manapun! Karena Memang Beliau Adalah Org Yg Tinggi Kecerdasannya, Banyak Akal Dan Encer Otaknya.
Beliau Memelihara Mati2an Kopiahnya Yg Disitu Ada Beberapa Helai Rambut Rosululloh, Yg Ada Berkah Atas Semua Pertempuran Yg Dijalaninya Sehingga Beliau Selalu Memperoleh Kemenangan Dan Rampasan Perang Yg Berlimpah. Diceritakan Pernah Suatu Ketika Kopiah Itu Terjatuh Dlm Perang Yarmuk, Lalu Beliau Menyusahkan Diri Dn Org Lain Utk Mencarinya, Ktk Org Lain Mencelanya Karena Itu, Maka Ujar Beliau:
Didalamnya Terdpt Be2rp Helai Rambut Dr Ubun2 Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallama.
13. Qois Bin Sa'ad Bin Ubadah. Beliau Lihai, Banyak Tipu Muslihat, Mahir, Licin, Dn Org Yg Terus Terang Mengatakan Secara Ju2r Tentang Dirinya:
Kalau Bukan Karena Islam, Aku Sanggup Membikin Tipu Muslihat Yg Tdk Dpt Ditandingi Oleh Orang Arab Manapun! Karena Memang Beliau Adalah Org Yg Tinggi Kecerdasannya, Banyak Akal Dan Encer Otaknya.
14. Umeir
Bin Wahab. Sebelumnya Beliau Adlh Jagoan Org Quraisy, USAI PERANG Badar Dan
Rencananya Gagal, Dn Anaknya Jatuh Pd Tawanan Kaum Muslimin. Beliau Bersama
Pamannya Shofwan Bin Umayyah Merencanakan Utk Membunuh Rosululloh, Smp Di
Madinah Dn Bertemu Dg Rosululloh, Dn Mengetahui Akan Mu'jiyat Rosululloh, Maka
Beliau Masuk Islam.
15. Abu
Darda'. Beliau Adalah Sahabat Yg Budiman Dan Ahli Hikmah.
16. Zaid Bin
Khatthab. Beliau Adlh Sdr Umar Bin Khatthab, Wafat Ktk Perang Yamamah,
Memerangi Nabi Palsu Musailamah Al Kaddzab.
17. Thalhah
Bin Ubaidillah. Pahlawan Perang Uhud Mengangkat Rosululloh Ktk Terperosok Pd
Perangkap Kaum Kafir Quraisy. Disekujur Tubuh Beliau Terdpt Lbh 70 Luka Tusukan
Tombak, Sabetan Pedang, Tancapan Panah, Dan Anak Jarinya Putus.
18. Zubair
Bin Awwam. Beliau Gandrung Ingn Menemui Syahid, Sehingga Semua Anaknya Dinamai
Dg Nama Para Syuhada'. Beliau Hijrah Ke Habasyah (Ethiopia) Dua Kali Dn Menjd
Suami Asma' Binti Abu Bakr, Dn Ayah Dr Anak Yg Pertama Lahir Dr Kaum Muhajirin
Setelah Hijrah Ke Madinah.
19. Khubaib
Bin Adi. Beliau Wafat Disalip Setelah Perang Badar Oleh Org Quraisy. Saat
Sekarat Beliau Ditny Olh Slh Seorg Pimpinan Quraisy: Sukakah Engkau Muhammad
Menggantikanmu Dn Kau Sehat Wal Afiat Bersama Keluargamu? Beliau Menjwb Dg
Lantang: Demi Alloh Tak Sudi Aku Bersm Anak Istriku Selamat Menikmati
Kesenangan Dunia. Sehingga Abu Sufwan Berkt: Demi Allah, Belum Pernah Kulihat
Manusia Yg Lbh Mencintai Manusia Lain, Sprt Sahabat2 Muhammad Terhdp Muhammad.
20. Zaid Bin
Ditsinnah. Beliau Teman Khubaib Bin Adi Jg Menjd Tawanan Dn Ditanya Dg
Pertanyaan Yg Sama Dn Dijwb Dg Jwbn Yg Sama Pula, Kaum Quraisy Menusuknya Dr
Dubur Tembus Kebagian Atas Badannya.
21. Umeir
Bin Sa'ad. Beliau Terkenal Zuhud, Abid, Dan Selalu Ada Dishof Depan Dlm Shalat,
Ktk Ada Sahabat (Jullas Bin Suwaid) Setelh Msk Islam Menghina Nabi, Stlh
Dijelaskan Dg Jullas, Dn Jullas Tdk Mau Berubah Pikiran. Krn Takut Kpd Allah,
Jngn2 Tergolong Org Yg Ikut Melindungi Maksiat, Maka Zaid Melaporkannya
Pd Rosululloh. Hingga Turun Surat Taubat Ayat: 74. Pd Masa Khalifah Umar,
Beliau Diangkat Menjd Gubernur Di Homs. Setelah Berjalan Setahun Tdk Melaporkan
Laporan Dn Pajak Kemadinah. Maka Umar Memanggilnya, Ktk Menyanggupi Panggilan
Umar, Beliau Hny Berjln Kaki, Dipundak Kanan Membw Buntil Kulit Dn Piring,
Pundak Kirinya Kendi Berisi Air Utk Wudlu, Dn Bertekanan Tongkat. Ktk Ditny
Oleh Umar Mengapa Tdk Melapor Dn Membyr Pajak? Beliau Menjwb: Semua Utk
Kesejahteraan Pendu2k Dn Engkau Lihat Sendiri Begenilah Keadaanku (Saking
Zuhudnya).
22. Hamzalah
Bin Abu Amir. Ktk Perang Uhud Masih Bulan Madu, Ktk Mendengar Perintah Jihad
Langsung Berangkat. Ktk Menghadapi Abu Sufyan Bin Harb, Beliau Ditikam Oleh
Syaddad Bin Al Aswad, Ktk Wafat Mengalir Air Dr Tubuhnya. Ktk Nabi Mendengar
Kabar Itu, Nabi Bersbd: Dia Syahid Dn Dimandikan Malaikat, Tnykn Pd Istrinya
Apa Yg Dia Lakukan Sebelumnya?
23. Sawad
Bin Ghoziyyah. Ktk Akn Perang Badar Beliau Sengaja Tdk Melururkan Barisannya,
Hingga Rosululloh Menusuk Perutnya Dg Anak Panah Sambil Menyuruh Supaya Lurus
Tp Apa Jwbn Sahabat Ini: Wahai Rasulalloh, Engkau Telah Menyakitiku!, Maka Aku
Minta Agar Diberikan Hak Utk Mengqishosh (Membalas).
Maka Nabi Menyingkap Perutnya Seraya Berkt: Silahkan Kamu Membalas.
Melihat Hal Itu Sawad Lngsng Memeluk Dn Menciumi Perut Beliau, Hingga Nabi Berkt Pdnxa: Apa Yg Mendorongmu Melakukan Hal Ini?
Sawad Menjwb: Wahai Rasulallah, Sekira Perang Sdh Dekat Sebgmn Engkau Lihat, Krn Aku Ingn Agar Akhir Pertemuanku Dgmu, Bersentuhan Kulitku Dn Kulitmu.
Mendengar Alasan Ini Nabi Mendoakan Kebaikan Untuknya.
Maka Nabi Menyingkap Perutnya Seraya Berkt: Silahkan Kamu Membalas.
Melihat Hal Itu Sawad Lngsng Memeluk Dn Menciumi Perut Beliau, Hingga Nabi Berkt Pdnxa: Apa Yg Mendorongmu Melakukan Hal Ini?
Sawad Menjwb: Wahai Rasulallah, Sekira Perang Sdh Dekat Sebgmn Engkau Lihat, Krn Aku Ingn Agar Akhir Pertemuanku Dgmu, Bersentuhan Kulitku Dn Kulitmu.
Mendengar Alasan Ini Nabi Mendoakan Kebaikan Untuknya.
A3).Hewan-Hewan
Tunggangan Nabi, Nabi Mempunyai 10 Kuda, Diantaranya:
01. Yg
Ditunggangi Nabi Ktk Perang Uhud, Warnanya Hitam Putih, Namanya As Sakb.
02. Kuda
Nabi Yg Disaksikan Oleh Huzaimah Bin Tsabit, Kesaksiannya Sama Dg 2 Org Laki2,
Namanya Al Murtajiz.
03. Kuda
Hadiah Dr Mauqauqis Raja Mesir, Namanya Al Lazzaz.
04. Kuda
Hadiah Dr Rabi'ah Bin Abil Barra' Utk Nabi, Namanya Al Lathif.
05. Kuda
Hadiah Dr Farwah Al Jundzamiy, Namanya Ath Thorob.
06. Kuda
Hadiah Dr Tamim Ad Daari, Namanya Al Wardhu.
07. Bighol
(Blasteran Kuda Dn Keledai), Ktk Nabi Wafat, Ia Msh Hidup Smp Tua Dn Tanggal
Gigi2nya, Namanya Daldal.
08. Bighol
Hadiah Dr Raja Ayilah, Namanya Iliya.
09. Bighol
Hadiah Dr Abu Bakar, Namanya Fiddhah (Si Perak).
10. Bighol
Yg Dinaiki Nabi Ktk Perang Hunain, Namanya Farwah Al Jundzami.
4).SENJATA-SENJATA
NABI
Rosululloh
sholallahu 'alaihi wasallama mempunyai 9 pedang. Diantaranya:
01. Pedang
beliau yg pertama bernama Matsur.
02. Pedang
beliau yg terkenal berasal dr rampasan Perang Badar yg berasal dr Bani Hajjaj
As Sahmiy bernama Dzulfiqar. Dlm mimpinya Rosululloh melihat Dzulfiqar itu
patah ujungnya, dn hal itu ditakwilkn sbg kekalahan pd Perang Uhud.
03. Pedang
yg pertama disandang oleh Rosululloh bernama Al Qodhib (yg ramping).
04. Pedang
Nabi hadiah dr Sa'ad bin Ubadah bernama Al Adhbu.
05. Pedang
Al Battar (pemotong).
06. Al Hatfu
(maut).
07. Al
Mukhaddzim (pemotong).
08. Ar
Rasuub (amat tajam).
09. Al
Qol'iy (didptkn dr Qal'in).
A6).SEKELUMIT
MU'JIZAT2 NABI
01. Dpt
menyembuhkan sakit matanya Sayyidina Aliy bin Abi Tholib dg sembuh seketika itu
jg bahkan lbh bagus dr mata yg sebelahnya setelah diusap dg telapak tangan
Nabi.
02. Dapat
mengembalikan ingatan menjd sangat kuat terhadap apa yg didengar dn dilihatnya.
Seperti pernah terjd pd diri Sahabat Abu Hurairah (nm aslinya Abdurrahman bin
Sakhar) yg awalnya sangt pelupa trhdp sesuatu yg didengarnya terutama hadith
Rosulillah. Lalu beliau minta didoakan oleh Nabi, Nabi bersabda: Bentangkan
surbanmu (kemudian dibentangkan, dn Rosululloh seakan-akan mengambil sesuatu dg
kedua tangannya dn dimasukkan sesuatu kedlm surbannya) kemudian Rosululloh
bersbd: Kumpulkan (maka dikumpulkan sesuatu yg kini berada disurbannya. Stlh
itu beliau sangat kuat dg apa yg didengar dn dilihatnya.
03.
Memasukkan tangan beliau kedlm bejana dn airnya cukup utk berwudlu lbh dr 1400
sahabat. Lihatlah jari2 Nabi memancarkan air dlm bejana itu, ucap beberapa
sahabat.
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment