Islam di Korea Utara
Iin Sholihin
Anak Reguler | Inilah Empat fakta
Betapa Islam begitu di Hormati di Korea Utara
Dalam
beragam jenis pemberitaan selalu dikatakan jika Korea Utara adalah cerminan
dari sebuah negara yang tidak berkemanusiaan. Hampir setiap berita yang kita
cerna terhadap korea utara selalu berakhiran dengan kabar miring dan negatif.
Dikatakan jika negara yang bersaudara dengan Korea Selatan ini dikenal sangat
tertutup dan juga ketak akan aturan pemerintahannya.
Apalagi
terhadap urusan keyakinan dan agama pemerintah Korea Utara memiliki cara
sendiri untuk mengaturnya. Segala artibut yang berhubungan dengan agama yang
tidak diakui di Korea Utara dikatakan sangat dilarang.
Jangankan
untuk mendirikan tempat ibadah, menunjukkan diri dengan tanda pengenal agama
tertentu saja bisa fatal akibatnya. Meskipun begitu, menurut kabar lainnya
dikatakan ada beberapa agama yang masih bisa diberikan izin oleh pemerintahnya.
Karena
tuntutan dari pemerintah, rata-rata penduduk Korea Utara adalah penganut Juche,
meskipun demikian bukan berarti agama lain tak bisa di anut oleh kalangan
masyarakat disana. Ternyata dalam perkembangannya beberapa agama populer dunia
seperti islam juga mendapatkan tempat termasuk Islam.
Hal ini jadi
sesuatu yang mungkin tak pernah disangka banyak orang. Bahkan Islam di sini tak
hanya diakui, tapi diperbolehkan sebebas-bebasnya untuk dijalankan, namun dengan
satu dua pengecualian.
Korea Utara
dan Islam mungkin bukan padanan yang pas, tapi faktanya Islam berkembang di
sana meskipun sangat lambat. Nah, berikut adalah
Empat Fakta Luar Biasa Kehidupan Islam di Korea Utara
:
Kebebasan
Beragama Yang di Dukung Pemerintah
AnakRegular
| Pernah suatu berita mengatakan jika Korut mewajibkan semua penduduknya
menyembang Kim Jong Un sebagai seorang Tuhan dan raja. Hal tersebut tercermin
dari bagaimana kebijakan pemerintah korut yang ternyata sangat membebani semua
masyarakatnya.
Namun suatu
fakta mengatakan jika ternyata pemerintah Korea Utara sebenarnya membebaskan
semua orang dibawah naungan mereka untuk memilih agama yang mereka yakini. Apalagi berbicara tentang kebebasan beragama,
Kim Jong Un sendiri selaku penguasa pernah mengungkapkan hal tersebut. Dikutip
dari sebuah halaman resmi pemerintah Korut, Kim mengatakan, “Upaya untuk
merusak Korut dengan fitnah adalah tindakan tidak masuk akal dengan menyebut di
Korea Utara tidak ada kebebasan beragama. Itu benar-benar tidak masuk
akal.
Sepenuhnya,
kami menjamin kebebasan berkeyakinan setiap warga negara.” Kim Jong Un
memberikan statement ini setelah Departemen Luar Negeri AS mengatakan jika
Korut tidak menjamin kebebasan beragama di negaranya.
Keberadaan
Islam yang diterima Pemerintah Korea Utara
AnakRegular
| Sebagai negara komunis, Korea Utara sudah lama memberlakukan aturan yang
ketat soal agama. Tapi, pada kenyataannya, Islam seolah mendapatkan lampu hijau
di sini. Terbukti dengan data agama yang menyematkan nama Islam di sana.
Jumlahnya sendiri sangatlah kecil, bahkan tak sampai satu persen.
Menurut data
yang ada tentang penganut Islam di sana, dipastikan nol persen warga Korea
Utara memeluk Islam. Jadi, sama sekali tidak seorang pun masyarakat asli yang menjadi
Muslim. Agama ini sendiri dibawa oleh diplomat-diplomat serta duta besar di
sana. Meskipun jadi minoritas, tapi tak ada tekanan bagi para orang asing untuk
menjalankan syariat Islam.
Perayaan
Keislaman di Korea Utara Legal dan di Akui Pemerintah
AnakRegular
| Sebuah fenomena entah benar atau tidak, ternyata dugaan kita selama ini
terhadap Korea Utara yang dikatakan sangat kejam dan tidak berkemanusiaan
ternyata salah.
Dalam sebuah
pemberitaan dikatakan jika negara Korea Utara ternyata selalu menjungjung
tinggi toleransi antar umat beragama. Salah satunya pemerintah disana selalu
memberikan ijin kepada setiap perayaan-perayaan agama, termasuk perayaan Islam. Salah satunya yang sudah sering dilakukan
oleh kedutaan RI ketika melakukan berbagai macam kegiatan dan juga acara
keislaman. Seperti acara Nuzurul Quran sampai dengan acara paling akbar Idul
Fitri. Dalam prakteknya pemerintah Korut tidak melarang dan menanggapi
perayaan tersebut dengan baik. Hal tersebut bisa menjadi bukti jika Korea Utara
sebenarnya tidak seperti yang selama ini kita bayangkan.
Korea Utara
Punya Masjid Besar dan Megah
AnakRegular
| Sebagai negara tertutup dan sosialis Korea Utara melarang semua kegiatan
pembangunan yang tidak disetujui oleh pemerintah. Dalam hal ini bangunan
seperti tempat ibadah pun sangat di persulit. Namun siapa sangka dibalik
sulitnya membangun sebuah tempat ibadah, ternyata di Kore Utara sendiri sudah
berdiri megah sebuah masjid yang indah.
Masjid ini
terletak di salah satu sudut kota Pyongyang. Bentuknya sendiri sangat apik
dengan lafal Allah dibagian puncak menaranya. Dalam pembangunannya masjid ini
tidak dibangun oleh pemerintah melainkan oleh kedutaan besar Iran.
Masjid ini
bisa dibilang sebagai pusat agama islam di Korea Utara. Uniknya, turis Muslim
yang ingin sholat pun dipersilakan untuk datang ke masjid ini
Islam di Korea Utara
Rindu Masjid.blogspot.com
Tetangga yang tak Akur:
Korea Utara adalah Negara yang
begitu tertutup dengan dunia luar sampai sampai begitu sulit mendapatkan
informasi tentang perkembangan di Negara tersebut apalagi menyangkut tentang
Islam. Haluan politik Korea Utara hingga kini masih berhaluan komunis,
menjadikan Negara tersebut sebagai salah satu dari sedikit Negara komunis di
dunia.
Ketertutupan Korea Utara Korea Utara
membuat dunia penasaran, ditambah lagi dengan fakta bahwa status Negara
tersebut dengan negara tetangga satu etnisnya, Korea Selatan, hingga kini masih
berstatus gencatan senjata yang ditandatangani tahun 1955, bukan perdamaian.
Dan anda pasti sangat mengerti bahwa gencatan senjata hanyalah penghentian
perang sementara yang semestinya dilanjutkan dengan pembicaraan hingga
kesepakatan damai. Wajar bila kemudian para pemimpin dunia memandang
semenanjung Korea senantiasa dengan hati berdebar. Karena dalam status gencatan
senjata, maka perang dapat meletus kapan saja.
Pemberitaan berbagai media
internasional tentang Korea Utara lebih di dominasi dengan kekhawatiran akan
perkembangan kekuatan bersenjata Negara tersebut, utamanya tentang pengembangan
senjata nuklir disana yang dalam perkembangan selanjutnya bahkan telah membuat
para petinggi Negara Amerika Serikat memperingatkan bahwa Roket Korut akan
berdampak ke Indonesia”.
Nyatanya meski dunia internasional
begitu mengkhawatirkan perkembangan disana bahkan melakukan pengucilan secara
sistematik terhadap Korea Utara, justru perkembangan menarik terjadi dalam
kaitannya dengan Indonesia. Merasa dikucilkan Korea Utara pilih Indonesia.
Sikap tersebut ditunjukkan dengan kunjungan resmi ke Indonesia oleh Presiden
Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea
(RDRK), Kim Jong-Nam, mengadakan kunjungan kenegeraan ke Indonesia.
Selasa 15 Mei 2012, Kim
Jong-Nam selaku orang kedua terkuat di Korea Utara setelah Kim Jong-un,
Presiden muda Korea Utara saat ini, bertemu dengan Presiden SBY di Istana
Merdeka Jakarta. Dijadwalkan Kim Jong Nam juga akan bertemu pimpinan DPR dan
MPR RI serta para pengusaha Indonesia. Kim Jong-Nam datang ke Indonesia atas
undangan presiden SBY dalam kunjungan dari tanggal 13 hingga 16 Mei 2012.
Agama
Agama di Korea Utara
Di dunia maya, dapat dijumpai satu
blog bertajuk “Association Persahabatan Korea di Indonesia” dengan semboyan
“Langkah awal Menghubungkan Kembali 2 Poros yang berpisah”, sepertinya menjadi
satu satunya sumber di dunia maya tentang Korea Utara dalam bahasa Indonesia
bercampur dengan bahasa Inggris, Meski kami sama sekali tak menemukan informasi
apapun tentang Islam di Negara tersebut.
Pada topik “Relegion” dalam blog
tersebut disebutkan bahwa “semua warga Negara menikmati kebebasan dan memiliki
hak untuk beragama. The Korean Federation of Buddhists, the Korean Federation
of Christians dan kelompok agama lain dengan bangga menjadi bagian dari partai
politik dan institusi publik.”
Disebutkan juga bahwa “selama perang
Korea, telah terjadi kehancuran luar biasa terhadap kuil, gereja dan tempat
tempat suci di Pyongyang dan bagian Negara lainnya. Namun setelah itu telah
dibangun kembali beberapa kuil seperti Kwangbop di Pyongyang, Pyohun di Gunung
Kumgang, Kuil Pohyon di Gunung Myohyang dan rehabilitasi kuil kuil Budha
lainnya serta pembangunan gereja.”
Di korea utara sebelum perang korea
pada tahun 1950 tercatat jumlah pemeluk agama budha mencapai 10.000.000 pemeluk
dan untuk nasrani sebanyak 10.000 pemeluk, namun setelah perang korea dan
pemerintahan korea utara yang ber ideologi komunis menjadi penguasa pemerintah
mewajibkan untuk semua agama berada di bawah organisasi partai pekerja korea,
untuk sekarang pemeluk agama budha di korea sekitar 1.000.000 orang, dan
pemeluk nasrani hanya berkisar ribuan orang.
Untuk agama lain seperti Islam di
korea utara, para pemeluknya hanya berasal dari para staff kedutaan maupun para
pekerja organisasi internasional. Rata rata penduduk di Korea utara adalah
atheis jadi pemeluk agama agama seperti nasrani maupun islam adalah para staff
maupun pekerja organisasi dari luar negri. Semuanya bersatu di bawah federasi
agama Korea.
Di jejaring sosial facebook dapat
dijumpai sebuah akun bertajuk “ Islam In North Korea” namun kami tak menemukan
informasi apapun terkait muslim disana. Akun tersebut lebih berfokus pada
penyampaian informasi tentang agama Islam, tanpa memberikan informasi tentang
hal sebagaimana judulnya.
Islam
di Korea Utara
Seperti disebutkan di awal tulisan,
sangat sulit untuk mendapatkan informasi tentang Islam di Korea Utara di dunia
maya. Satu satunya sumber yang cukup valid mengenai keberadaan muslim di Korea
Utara muncul dalam laporan PEW Research Center yang menyebutkan dalam daftarnya
bahwa di Korea Utara terdapat komunitas muslim sejumlah 2000 jiwa atau kurang
dari 0.1% dari total jumlah penduduknya, yang didasarkan pada data tahun 2005.
Meski demikian, tak informasi lainnya dari laporan tersebut terkait bagaimana
kehidupan muslim disana, sejarah masuknya Islam disana, sebaran komunitasnya dan
lain sebagainya.
Masjid
di Korea Utara
Pyongyang Mosqu. Inilah foto yang
disebut sebagai satu satunya masjid di korea Utara. lokasinya berada di dalam
komplek Kedutaan Besar Iran di kota Pyongyang bertetangga dengan Kedubes
Rumania.
|
Beberapa laporan di media massa
menyebutkan tentang keberadaan masjid pertama di Korea utara, salah satunya
laporan dari nknews.org. yang menyebutkan tentang keberadaan masjid yang
dibangun di dalam komplek kedutaan besar Iran di Pyongyang. Sejauh ini, Masjid
tersebut merupakan satu satunya masjid yang ada di ibukota Negara dan seluruh
Korea Utara.
Tak ada penjelasan lanjutan dari
situs tersebut, menyangkut aktivitas di masjid satu satunya itu, apalagi ulasan
mendetil. Hanya disebutkan bahwa lokasi masjid tersebut berada di dalam komplek
kedubes Iran yang berdekatan dengan Kedubes Romania di kota Pyongyang. Dan
bangunan masjid ini menjadi tempat ibadah ke lima yang ada di kota Pyongyang.
Referensi
egagung.blogspot.com – Sistem Kebudayaan
Korea
nknews.org – iran-building-pyongyangs-firts-mosque
Presiden Korea Utara :
Terorisme Hanyalah Kedok Amerika Untuk Gulingkan Negara Islam
Indtruth.blogspot.com,
byRakha Aditya Putra
Presiden
Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, meledek laporan tahunan Departemen Luar
Negeri Amerika Serikat yang mengklaim Amerika juga sebagai negara penjamin
kebebasan berkeyakinan didunia.
Kim Jong-un dengan tegas menyebutkan AS munafik, lantaran AS malah pihak yang paling bertanggungjawab atas ketidakstabilan kondisi dunia dengan selalu mengganggu negara-negara muslim.
Kim Jong-un dengan tegas menyebutkan AS munafik, lantaran AS malah pihak yang paling bertanggungjawab atas ketidakstabilan kondisi dunia dengan selalu mengganggu negara-negara muslim.
”Mantan
Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld serta beberapa pemimpin negara lain
menguber kebijakan yang mempunyai tujuan menggulingkan pemerintah di
negara-negara Islam dengan dalih memerangi terorisme, ” catat kantor berita
KCNA, Kamis (31/7/2014), mengutip pernyataan pemerintah Korut.
Pemerintah
Korut juga mengecam Washington yang senantiasa mengkritik Pyongyang dalam
beragam laporan yang mempunyai tujuan mengisolasi Korut di panggung
internasional. ”Upaya untuk
mengakibatkan kerusakan Korut dengan fitnah yaitu aksi tak masuk akal dengan
menuduh di Korut tak ada kebebasan beragama. Itu betul-betul tak masuk akal,
Seutuhnya, kami menanggung kebebasan berkeyakinan tiap-tiap warga negara. ”
bunyi pernyataan pemerintah Korut.
Reaksi Korut
itu juga sebagai tanggapan laporan tahunan Biro Demokrasi, Hak Asasi Manusia
serta Perburuhan Departemen Luar Neger AS yang berjudul ”International Religious
Freedom Report for 2013”. Laporan itu di
sampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS, John Kerry pada briefing spesial pada
bln. Juli 2014 lantas. Dalam isi laporan
itu, Amerika menuduh Korut, Iran, China, Arab Saudi, Bahrain, serta Sudan tak
memberi jaminan kebebasan berkeyakinan pada warganya.
Islam, Agama Paling Dihormati di Korea
Utara
Seperti yang kamu tahu Korea Utara adalah negara paling ketat untuk
urusan-urusan agama. Di sini segala atribut yang berhubungan dengan keagamaan
sangat dilarang. Jangankan mendirikan tempat ibadah, menunjukkan diri dengan
pernik agama tertentu bisa fatal akibatnya. Meskipun demikian ketat, tapi agama
tetap masih bisa bernafas di sana.
Rata-rata penduduk Korut adalah penganut Juche, meskipun demikian tak
berarti agama lain tidak bisa berkembang di sini. Beberapa agama populer dunia
juga mendapatkan tempat, termasuk Islam. Hal ini jadi sesuatu yang mungkin tak
pernah disangka banyak orang. Bahkan Islam di sini tak hanya diakui, tapi
diperbolehkan sebebas-bebasnya untuk dijalankan, namun dengan satu dua
pengecualian.
Korea Utara dan Islam mungkin bukan padanan yang pas, tapi faktanya Islam
berkembang di sana meskipun sangat lambat. Nah, berikut adalah fakta-fakta unik
tentang Islam di negaranya Kim Jong Un tersebut.
- 1. Islam Sangat Diterima di Korut
Sebagai negara komunis, Korut sudah lama memberlakukan aturan yang ketat
soal agama. Tapi, pada kenyataannya, Islam seolah mendapatkan lampu hijau di
sini. Terbukti dengan data agama yang menyematkan nama Islam di sana. Jumlahnya
sendiri sangatlah kecil, bahkan tak sampai satu persen.
Menurut data yang ada tentang penganut Islam di sana, dipastikan nol persen
warga Korea Utara memeluk Islam. Jadi, sama sekali tidak seorang pun masyarakat
asli yang menjadi Muslim. Agama ini sendiri dibawa oleh diplomat-diplomat serta
duta besar di sana. Meskipun jadi minoritas, tapi tak ada tekanan bagi para
orang asing untuk menjalankan syariat Islam.
- 2. Korut Ternyata Punya Masjid
Membangun bangunan keagamaan adalah hal yang sangat dilarang di sana.
Apalagi diprakarsai oleh masyarakat, apa pun itu tetap menjadi hak pemerintah
untuk menentukannya. Meskipun aturan soal rumah ibadah begitu ketat, namun
siapa sangka jika di Korut ternyata berdiri sebuah masjid yang cukup megah.
Masjid ini terletak di salah satu sudut kota Pyongyang. Bentuknya sendiri
cukup apik dengan lafal Allah di bagian puncak menaranya. Masjid ini sendiri
ternyata tak dibangun oleh pemerintah Korut, melainkan oleh kedutaan besar
Iran. Masjid ini bisa dibilang sebagai pusat agama Islam di sini. Uniknya,
turis Muslim yang ingin sholat pun dipersilakan untuk datang ke masjid ini.
- 3. Perayaan Keislaman Ternyata Dilegalkan
Dunia selalu menganggap Korut adalah negara yang kaku dan kejam luar biasa.
Padahal, di satu sisi negara ini selalu menunjukkan toleransi yang besar. Terutama
soal perayaan-perayaan agama, termasuk Islam.
Sudah bolak-balik kedutaan RI di sana melakukan berbagai macam acara
Keislaman. Mulai dari Nuzulul Qur’an sampai dengan Idul Fitri. Tak ada masalah,
pemerintah sana baik-baik saja dengan itu. Makanya, ini jadi bukti jika Korut
sebenarnya adalah negara yang sangat toleran.
- 4. Korut Secara Tersirat Mendukung Kebebasan Beragama
Jangankan agama, potongan rambut saja diatur oleh pemerintah. Meskipun
demikian, pemerintah Korut sebenarnya sangat membebaskan semua orang di bawah
naungan mereka untuk memilih agama yang diyakininya. Soal kebebasan beragama,
Kim Jong Un sendiri pernah mengungkapkan hal tersebut.
Dikutip dari sebuah halaman resmi pemerintah Korut, Kim mengatakan, “Upaya
untuk merusak Korut dengan fitnah adalah tindakan tidak masuk akal dengan
menyebut di Korut tidak ada kebebasan beragama. Itu benar-benar tidak masuk
akal. Sepenuhnya, kami menjamin kebebasan berkeyakinan setiap warga negara.”
Kim Jong Un memberikan statement ini setelah Departemen Luar Negeri AS
mengatakan jika Korut tidak menjamin kebebasan beragama di negaranya.
Kita mungkin boleh termakan dengan stigma jelek Korut yang kadung disebar
selama bertahun-tahun. Tapi, lihat juga sisi lainnya di mana ternyata negara
ini sangat membebaskan agama, termasuk Islam. Besar harapan di masa depan nanti
Islam makin besar di sana.
Bahkan mungkin akan banyak Muslim yang masuk dalam pemerintahan, sehingga
pada akhirnya ini akan mengubah image Korut secara total. Diterimanya Islam di
Korut tak lepas dari persaudaraan antara Presiden Sukarno dengan Presiden Kim Il Sung.
Sumber ^boombastis.com/islam-korea-utara/74029
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment