Islam di Kanada

1 comment



Cerita Masjid Tertua Kanada

Masjid Al Rashid Kanada
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdiri pada 1938, Masjid Al-Rashid yang terletak di Taman Sejarah Kota Edmunton merupakan masjid tertua yang pernah dibangun ada di Kanada, bahkan di wilayah Amerika Utara.   Masjid bekas geraja ini pun bertransformasi menjadi tempat ibadah yang nyaman dan memiliki nilai estetika tinggi. Lengkap dengan menara dan kubah, dua elemen utama dalam arsitektur masjid.      

                    Al-Rashid adalah satu dari ke-99 nama-nama Tuhan yang agung. Penamaan ini mempunyai makna pembimbing kepada jalan kebenaran.    Ada beberapa spot yang membuat Masjid Al-Rashid begitu sedap dipandang. Setiap keindahan yang dipancarkan Al-Rashid tidak menutupi keindahan alam sekitar, seperti panorama hamparan hijau rerumputan di halaman masjid. Bentuk dan lekukan pada bangunan masjid seakan berselaras dengan keindahan alam.
                   Konsep arsitektur yang belakangan lagi digandrungi yang hendak memadukan dengan nuansa alami.  Dua elemen utama yang menjadi pembeda wajah dan fungsi masjid dengan bangunan lama, tentu tak lain adalah menara dan kubah. Kubah Al-Rashid bentuknya lebih besar dengan warna yang lebih terang. Mengusung merah marun mengesankan kesan elegan.    
                 Sedangkan, bentuk dan posisi menara juga lebih terlihat dinamis. Tema yang diusung adalah minimalis dan terpisah dari bangunan utama. Posisi menara tersebut tidak pernah berubah sejak pertama bangunan Al-Rashid berdiri.   Berbentuk kubus, masjid ini tetap berusaha menampilkan kesan keeleganannya. Bangunan Al-Rashid menyesuaikan lahan dan tetap berpadu dengan alam.
                Tampilan ini jauh lebih menawan bila dibandingkan dengan gedung-gedung konvensional di sekitarnya. Keunikan lain pada masjid ini, terdapat pada lengkungan-lengkungan tanpa rongga yang mengelilingi badan masjid. Jika dilihat dari kejauhan bentuk tapal kuda dengan lancip di ujung ini seperti jendela tanpa kaca. Lekukan ini hanya berongga pada bagian tengah masjid yang difungsikan sebagai pintu utama menuju ruang utama masjid.  Lekukan dengan motif dan gaya Persia ini jumlahnya ada tiga yang masing-masing terintegrasi pada pintu utama menuju rungan utama masjid. Setelah melewati ruangan inilah pengunjung bisa menikmati keindahan bagian interior masjid yang keindahanya tidak kalah dengan keindahan pada bagian luar masjid.

Komunitas Muslim Kanada Produksi Sajadah Khas Edmonton

Muslimah di Edmonton tengah membuat sajadah.


REPUBLIKA.CO.ID, EDMONTON --  Komunitas Muslimah Edmonton, Kanada, cetuskan proyek sajadah khas daerah tersebut. Dilansir dari Edmonton Sun, Selasa (15/3) pekan lalu, Taouba Khelifa dan rekan-rekannya mengumumkan telah memulai proyek pembuatan sajadah dengan desain khas Kanada, khususnya daerah Edmonton. Di kesempatan yang sama Khelifapun memperlihatkan desain sajadah representasi Kanada tersebut.
                    Khelifa memulai ide tersebut dari pemikiran sederhana mengenai asal usul pola sajadah dari tiap negara. Menurutnya sajadah memiliki unsur komunikatif selain kegunaannya sebagai alat bantu dalam beribadah. Khelifa berpendapat sajadah dapat menceritakan kisah sebuah tempat, orang-orang, sejarah, dan budaya melalui simbol-simbol serta warna yang terkandung dalam tiap lembaran sajadah tersebut. "Kami mulai berpikir akan seperti apa sajadah khas Kanada, dan seperti apa sajadah dari Edmonton?" jelas Khelifa. "Dari bahan apa sajadah itu akan dibuat, simbol dan motif macam apa yang dapat merepresentasikan provinsi dan kota ini di atas sajadah?"  Diskusi Khelifa dan keluarganya kemudian disampaikannya ke Masjid Al-Rashid, hingga mendapatkan izin dari Dewan Warisan Budaya Edmonton untuk direalisasikan menjadi proyek kebudayaan. Dengan bantuan desainer Kit Walton dan pengerajin tenun Noor Iqbal, proyek sajadah khas Edmonton tersebut mulai dikerjakan.
                    Riset demi riset untuk menentukan desain representatif Kanada yang tepat dilakukan semua pihak yang terlibat dalam proyek tersebut. Hingga mereka menemukan elemen-elemen khas Kanada yang penting untuk dimasukkan dalam desain sajadah tersebut. "Harapan kami dari proyek ini adalah mulai menjelajahi narasi sebagai Muslim di negara ini," tambahnya. Khelifa berharap proyek sajadah ini pun mengungkap identitas Muslim Kanada, dan bagaimana Muslim menjadi warga negara ini. Dari desain akhir yang diperlihatkan oleh Khelifa, latar belakang sajadah itu merepresentasikan warna dari tiap muslim. Terdapat simbol Masjid Al-Rashid, dilengkapi dengan jendela-jendela khas Ukrania Ortodoks. Ornamen yang melengkapi desain sajadah tersebut adalah pohon alberta dan untaian gandum.


PM Kanada Janji Lindungi Muslim dan Masjid
Muslim Kanada
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berjanji akan melindungi hak muslim dan aktivitas ibadah masjid di Kanada dari serangan kebencian setelah peristiwa Teror Paris. Penyataan Trudeau tersebut terkait pembakaran masjid yang terjadi di Ontario oleh kelompok anti Islam setelah Teror Paris yang disalahartikan mewakili Islam.
"Saya sangat terganggu oleh peristiwa ini. Kanada adalah negara yang kuat, tidak akan pecah karena perbedaan. Dan Muslim Kanada berkontribusi besar pada struktur sosial dan ekonomi bangsa kita," kata Trudeau dilansir dari The Guardian, Selasa (17/11). Trudeau berjanji akan menjaga hak-hak muslim dan masjid di Kanada dan berjanji akan menangkap pelaku pembakaran masjid tersebut. Pemerintah Kanada berusaha memahami bahwa radikalisme Islam juga mengorbankan muslim di seluruh dunia. "Kita harus tetap fokus pada kelompok radikal yang bertanggung jawab atas kekejaman yang dilakukan di Perancis," katanya. Pihak berwenang Kanada juga tidak akan mentoleransi warga yang bersalah dan melakukan aksi vandalisme intoleransi. Imam Masjid Shazim Khan mengungkapkan kekecewaan atas insiden ini, dan berharap tragedi ini hanya insiden yng tidak menyebar di wilayah lain di Kanada. 

PEACE VILLAGE, KAMPUNG MUSLIM DI KANADA 

           PEACE Village adalah nama sebuah perkampungan Muslim di Vaughan, kota kecil sebelah utara Toronto, ibu kota Kanada. Sebenarnya penghuni pemukiman tersebut tidak seluruhnya Muslim, hanya mayoritas penghuninya saja yang beragama Islam. Tapi, perkampungan tersebut lebih dikenal dengan sebutan perkampungan Muslim oleh masyarakat Kanada.
              Meski demikian, masyarakat non Muslim merasa nyaman dan aman hidup berdampingan dengan masyarakat Muslim di daerah itu. Sejarah terbentuknya ''Peace Village'' ( Kampung Perdamaian ) ini bermula dari kedatangan seorang Muslim bernama Karam Din ke daerah itu pada tahun 1923 untuk urusan pekerjaannya. Seiring berjalannya waktu, beberapa keluarga Muslim pun mulai berdatangan ke daerah tersebut sehingga terbentuklah komunitas kecil Muslim di Vaughan. Pada tahun 1985, komunitas Muslim tersebut memutuskan untuk membeli tanah seluas 25 acre yang berlokasi di pedesaan, jauh dari kota dan dikelilingi lahan pertanian. Tahun 1992, mereka berhasil menyelesaikan pembangunan Masjid yang cukup megah dikenal dengan nama Masjid Baitul Islam. 
               Salah satu faktor penting dalam sejarah terbentuknya ''Peace Village'' adalah saat Pemerintah Kanada pada waktu itu mengubah peruntukan kawasan tersebut yang pada mulanya untuk kawasan pertanian jadi pemukiman. Komunitas Muslim yang sudah menetap di daerah tersebut memutuskan untuk membeli lagi 50 acre tanah yang akan dibangun perumahan bagi Muslim. Awal mulanya, timbul kekhawatiran dan kecemasan masyarakat non Muslim Kanada tentang apa yang direncanakan komunitas Muslim. Mereka menuduh Muslim akan membangun permukiman eksklusif. Isu miring itu pun mulai merebak di tengah masyarakat Kanada. Sehingga, perkampungan Muslim tersebut mulai menjadi sorotan publik dan media massa. Salah satu serangan dan fitnah datang dari surat kabar Prancis, Le Figaro yang menggambarkan ''Peace Village'' sebagai pemukiman Muslim ekslusif dengan masyarakatnya yang berpendidikan rendah dan terjadi pengekangan terhadap kaum wanitanya.

            Ternyata, semua yang terjadi memiliki hikmah yang besar terhadap komunitas Muslim di sana. Sebab, mulai berdatangan permintaan wawancara dari berbagai media di Kanada. Alhasil, mereka pun dapat menjelaskan kepada publik mengenai ajaran Islam yang ''Rahmatul Lil 'Alamiin.'' Akhirnya, publik mengakui apa yang mereka lihat jauh berbeda dengan isu negatif yang beredar selama ini. Berbagai media massa pun menuliskan reportasenya tentang ''Peace Village'' dengan mengungkap itu adalah perkampungan modern dengan masyarakat Muslimnya yang intelek, berkarakter damai dan penuh kasih sayang.

Populasi Muslim Kanada Meningkat Pesat

Dakwatuna.com – Ottawa. Pertumbuhan populasi muslim di Kanada meningkat, mencapai 2,8 persen dari 32,8 juta penduduk warga setempat, kata Jack Jedweb, Direktur Eksekutif Association for Canadian Studies.
Menurut Jedweb berdasarkan laporan National Household Survey, bahwa populasi muslim Kanada melebihi kalangan atheis.
Selama beberapa dekade terakhir umat Islam di Kanada terus meningkat lebih dari 62 persen, laporan Onislam.net seperti dipantau Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency), Rabu (8/5). Sensus 2001 jumlah muslim di Kanada mencapai 579.645 orang. Padahal pertama kali Islam datang di Kanada jumlahnya baru 1.871 orang. Pada sensus tahun 1981 penduduk muslim Kanada baru mencapai di bawah seratus ribu orang.
               Masjid pertama di Kanada dibangun tahun 1938 di Edmonoton, ketika itu hanya ada sekitar 700 muslim di wilayah tersebut. Seperti dilansir soundvision.com, masjid tersebut diresmikan oleh Abdullah Yusuf Ali ketika.
Rupanya, sejak peristiwa WTC 11 September 2001 di Amerika Serikat, banyak umat Islam di sana melarikan diri ke Kanada.  Hal itu juga berlaku bagi siswa internasional yang datang ke Kanada dalam jumlah jauh lebih besar.  Tahun-tahun setelah perang Dunia II memang terlihat peningkatan yang cepat terhadap jumlah penduduk muslim di Kanada. (iar/aft/mina)

SEJARAH  ISLAM DI KANADA


KABARUNMAH.COM
Sebagian besar Muslim Kanada lahir di luar negeri. Namun, kini terdapat peningkatan Muslim yang lahir di Kanada.

Diperkirakan 60 persen Muslim Kanada lahir di Kanada dan berimigrasi selama 20 tahun terakhir. Muslim telah tinggal di Kanada bahkan sebelum Konfederasi. Muslim pertama yang tercatat adalah imigran. Agnes dan James Love berasal dari Skotlandia. Putra mereka, James Jr yang lahir pada 1854 merupakan Muslim pertama yang lahir di Ontario.
              Pasangan Muslim lain, John dan Martha Simon pindah dari Amerika Serikat ke Kanada pada sekitar 1871. Sensus pertama yang dilakukan pada 1871 mencatat adanya 13 Muslim. Semuanya berasal dari Lebanon dan tinggal di barat Provinsi Alberta. Masjid pertama di Amerika Utara, Al-Rashid, dibangun di Edmonton, Alberta pada 1938. Masjid ini dianggap sebagai bangunan bersejarah. Saat ini, di setiap provinsi dan wilayah terdapat komunitas Muslim yang signifikan. Komunitas terbesar terdapat di Toronto dengan 250 ribu Muslim dan lebih dari 20 masjid. Sebagian besar masjid berpartisipasi dalam acara Doors Open. Dalam acara ini, umat Islam Toronto mengundang masyarakat umum untuk datang ke masjid dan belajar lebih banyak mengenai Islam secara umum. Meski acara ini terjadwal, kunjungan di luar jadwal tetap diterima.
                   Islam menjadi agama yang perkembangannya sangat cepat. Hal ini terlihat nyata saat shalat Jumat di sebuah Islamic center di Saskatoon. Pelaksanaan shalat Jumat terpaksa dibagi dua agar jalan-jalan tidak macet. Pejabat pemerintah daerah dan warga bekerja sama dengan Islamic center memecahkan persoalan tersebut. Misalnya, mencari lahan parkir bagi jamaah. “Akhir-akhir ini kami mengalami persoalan tersebut. Kami perlu memperluas infrastruktur kami karena kebanyakan Islamic center sangat padat,” ujar Presiden Kongres Islam Kanada Amin Elshorbagy, beberapa waktu lalu. Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Statistik Kanada pada 2013, populasi Muslim tumbuh melebihi agama lain. Bahkan, menurut Survei Rumah Tangga Nasional, Islam tumbuh melebihi jumlah warga Kanada yang ateis. Survei menunjukkan populasi Muslim berjumlah lebih dari satu juta dari total 33 juta populasi. Angka tersebut meningkat hampir dua kali lipat selama tiga dekade berturut-turut.
                      Badan Statistik Kanada memprediksi pada 2017 populasi Muslim akan meningkat 160 persen. Mayoritas Muslim Kanada bekerja di bidang perdagangan dan jasa.                  Bidang pekerjaan lain yang biasa dilakukan Muslim adalah bisnis, keuangan, administrasi, dan manajemen. Jumlah Muslim yang banyak juga mendorong terbentuknya wadah bagi mereka. Di antara organisasi tersebut, antara lain, Kongres Islam Kanada (CIC) yang berbasis di Kitchener, Asosiasi Muslim Kanada (MAC) yang berbasis di Ottawa, Kongres Muslim Kanada (MCC) dan Lingkar Islam Amerika Utara (ICNA).
               Organisasi-organisasi Muslim di Kanada ini memiliki sekolah, memberi pelatihan bagi pemuda-pemudi, dan menyelenggarakan acara komunitas lainnya. Muslim Kanada hidup berdampingan dengan warga Kanada lainnya dengan damai. Kebebasan beragama dan mengekspresikan agama dijamin dalam Piagam Hak Asasi dan Kebebasan Kanada. Karena itulah, Muslim Kanada tidak mengalami diskriminasi. Muslimah bisa dengan tenang memakai hijab karena penggunaan hijab diizinkan di sekolah dan tempat kerja. Namun, di Quebec perawat perempuan tidak diizinkan mengenakan hijab.

1 comment :

  1. alhamdulillah syiar islam terus bergema di benua Amerika

    ReplyDelete